Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Viral Warga Barcelona Serang Turis Pakai Pistol Air, Ini Penyebabnya!

Pengunjuk rasa di Barcelona telah menargetkan wisatawan dengan pistol air, sebagai bagian demonstrasi massal.
Para pengunjuk rasa menembak turis dengan pistol air dalam sebuah protes menentang pariwisata massal di Barcelona. Reuters/Bruna Casas
Para pengunjuk rasa menembak turis dengan pistol air dalam sebuah protes menentang pariwisata massal di Barcelona. Reuters/Bruna Casas

Bisnis.com, JAKARTA - Ribuan demonstran di Barcelona telah menyemprot turis dengan pistol air. Aksi ini menjadi sebagai bagian dari demonstrasi massal mengenai jumlah para wisatawan ke kota di Spanyol tersebut. 

Berdasarkan laporan dari Sky News yang dikutip Selasa (9/7/2024) ribuan orang telah mengambil bagian dalam unjuk rasa untuk menentang pariwisata massal.  

Adapun, Ibu kota Catalan telah menerima lebih dari 12 juta turis pada 2023 dan mengharapkan lebih banyak lagi pada 2024. 

Para pengunjuk rasa kemudian menggunakan pistol air dan menembakkan ke orang-orang yang diyakini tengah mengunjungi kota tersebut. 

Turis juga dicegah meninggalkan hotel mereka ketika para aktivis menutup pintu keluar dengan pita. Ribuan orang turun juga turun ke jalan di Kepulauan balearic untuk memprotes pariwisata massal dan kepadatan penduduk. 

Hal ini terjadi di tengah kekhawatiran meningkat mengenai dampak pariwisata terhadap sumber daya air, dengan banyak bagian Spanyol yang terus berjuang dengan kondisi kekeringan dan menghadapi pembatasan penggunaan air.

Gelombang panas telah membawa tantangan yang semakin meningkat di seluruh Eropa selatan, yakni di pulau Sisilia, Italia, dengan hotel-hotel dilaporkan terpaksa menolak tamu karena mereka tidak dapat menjamin cukup air untuk mandi atau menyiram toilet.

Ketegangan juga meningkat karena biaya perumahan dan sewa di Spanyol yang terus mengalami kenaikan. Harga barang-barang di toko juga mengalami kenaikan, dan banyak yang menyalahkan tren ini pada peningkatan pariwisata. 

Para demonstran kemudian berbaris melalui Menorca dan Majorca, menuntut agara pariwisata dikendalikan dan dibuat lebih berkelanjutan. 

Minggu lalu, pemerintah Spanyol mengumumkan tindakan keras terhadap penyewaan liburan jangka pendek dan musiman di tengah meningkatnya kemarahan dari penduduk lokal yang merasa terdesak keluar dari pasar perumahan.

Menteri hak konsumen Pablo Bustinduy menuturkan bahwa pemerintah akan menyelidiki daftar di platform seperti Airbnb dan Booking.com untuk memverifikasi apakah mereka memiliki lisensi.

Menurut situs web properti Idealista, harga sewa kemudian meningkat rata-rata sebesar 13% pada Juni 2024 dibandingkan tahun lalu, dan sebesar 18% di kota-kota wisata seperti Barcelona dan Madrid. 

Walikota Barcelona Jaume Collboni juga telah mengumumkan rencana untuk menghapus semua penyewaan properti jangka pendek di kota tersebut pada 2028.

Pemilik apartemen wisata mengkritik proposal ini, sementara Mahkamah Konstitusi Spanyol tengah mempertimbangkan apakah langkah tersebut legal.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper