Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati segera membahas, rencana kebijakan tarif bea masuk untuk barang impor asal China hingga 200%.
Hal ini disampaikannya usai mengikuti rapat internal bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait dengan relaksasi pajak industri kesehatan di Istana Kepresidenan, Selasa (2/7/2024).
“Nanti dibahas,” ujarnya singkat kepada wartawan.
Menurut catatan Bisnis, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian kompak menginginkan adanya penerapan restriksi perdagangan melalui hambatan tarif berupa bea masuk tindakan pengamanan (BMTP) dan bea masuk antidumping (BMAD) dengan tarif maksimal terhadap impor tekstil dan produk tekstil (TPT) hingga keramik.
Bahkan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta tarif bea masuk dikenakan sebesar 100%-200%. Hal tersebut dilakukan untuk menekan masuknya barang impor di pasar domestik yang lambat laun akan mematikan sektor industri dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam negeri.
Menurut Zulkifli, hampir seluruh barang impor siap pakai akan dikenakan bea masuk yang rata-rata berkisar di atas 100%. Beberapa di antaranya seperti produk kecantikan, alas kaki, pakaian jadi, TPT, dan keramik.
“Kita mengendalikan impor agar tidak mematikan produk industri dalam negeri,” ungkap Zulkifli usai Opening Ceremony Karya Kreatif Jawa Barat (KKJ) dan Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2024, di Trans Convention Center Bandung, Jumat (28/6/2024).