Gejala Anda terkena TTS
Menurut laporan The Economic Times, gejala TTS bisa termasuk sakit kepala parah atau terus-menerus, penglihatan kabur, sesak napas, nyeri dada, kaki bengkak, sakit perut terus-menerus, dan mudah memar atau bercak darah kecil di bawah kulit di luar lokasi suntikan.
AstraZeneca telah mengonfirmasi terkait potensi vaksin COVID-19 buatannya menyebabkan TTS.
Vaksin tersebut, yang dipasarkan di seluruh dunia dengan berbagai nama termasuk Covishield dan Vaxzevria, diproduksi oleh Serum Institute of India.
Berbeda dengan vaksin mRNA, Covishield didasarkan pada platform vektor virus, memanfaatkan adenovirus simpanse yang dimodifikasi untuk mengirimkan protein lonjakan COVID-19 ke dalam sel manusia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan pada tahun 2023 bahwa TTS muncul sebagai efek samping baru setelah imunisasi pada individu yang divaksinasi dengan vaksin berbasis vektor adenovirus non-replikasi COVID-19, termasuk vaksin AstraZeneca COVID-19 ChAdOx-1 dan vaksin Johnson & Johnson. Vaksin Johnson (J&J) Janssen COVID-19 Ad26.COV2-S.
Sementara itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan bahwa pihaknya telah memonitor kabar tersebut.
Baca Juga
Mereka memastikan bahwa Industri farmasi pemegang Emergency Use Authorization (EUA) wajib melaksanakan PASS dan menyampaikan laporan kepada BPOM.
Adapun EUA Vaksin COVID-19 AstraZeneca disetujui BPOM pada 22 Februari 2021 dan lebih dari 73 juta dosisnya telah digunakan dalam program vaksinasi di Indonesia.
"Pemantauan keamanan vaksin di Indonesia juga dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bersama dengan Komite Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KOMNAS PP KIPI)," demikian tulis BPOM dalam keterangan resminya, dikutip Senin (6/5/2024).