Bisnis.com, JAKARTA - AstraZeneca mengatakan bahwa vaksin buatannya berpotensi menyebabkan pembekuan darah. Hal ini menjadi viral di media sosial.
Independet melaporkan bahawa AstraZeneca, perusahaan yang memproduksi vaksin Covid-19 dengan merek Covishield, mengakui produknya tersebut berpotensi dapat menyebabkan efek samping langka.
Salah satunya adalah pembekuan darah dan jumlah trombosit yang rendah.
Covishield sendiri meurpakan merek vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan Inggris-Swedia yang bekerja sama dengan Oxford University, Inggris dan diproduksi oleh Serum Institute of India.
Sejumlah penelitian selama pandemi menunjukkan bahwa Covishield memiliki efektivitas sebesar 60 hingga 80% dalam melindungi penerima vaksinnya terhadap jenis virus corona baru.
Akan tetapi, beberapa penelitian menemukan bahwa Covishield dapat menyebabkan risiko pembekuan darah yang dapat berakibat fatal.
Baca Juga
Laporan The Economic Times menyebut bahwa pengguna vaksin AstraZeneca berpotensi mengalami Trombosis dengan Sindrom Trombositopenia (TTS).
TTS sendiri adalah kondisi langka namun serius yang terkait dengan vaksin COVID-19 tertentu, terutama vaksin vektor adenovirus seperti vaksin AstraZeneca dan Johnson & Johnson Janssen.
TTS ditandai dengan adanya penggumpalan darah (trombosis) dan rendahnya kadar trombosit (trombositopenia), yang penting untuk pembekuan darah.
Sindrom ini seringkali melibatkan lokasi gumpalan yang tidak biasa, seperti di otak (trombosis sinus vena serebral) atau perut.
Gejala TTS....