Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Peru Digerebek Polisi Gara-Gara Simpan Jam Rolex

Presiden Peru Dina Boluarte digerebek polisi dan jaksa gara-gara simpan jam tangan Rolex.
Presiden Peru Dina Boluarte. Dok Bloomberg
Presiden Peru Dina Boluarte. Dok Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Peru Dina Boluarte digerebek polisi dan jaksa karena diduga melakukan tindakan korupsi dengan memiliki jam tangan mewah bermerek Rolex yang dikenakannya di depan publik.

Berdasarkan laporan media lokal yang dikutip dari Bloomberg, Selasa (2/4/2024), Kepolisian Nasional Peru, terdiri dari anggota termasuk anggota Divisi Investigasi Kejahatan Kompleksitas Tinggi, dan jaksa menyelediki dugaan tindakan korupsi tersebut dengan menggerebek kediamannya di distrik Surquillo, Lima dan Istana pemerintahan pada Jumat malam (29/3/2024).

Penggerebekan kediaman Dina Boluarte berlangsung selama lima jam, serta berujung dengan dikeluarkannya mosi oleh Anggota Kongres Margot Palacios yang berisi pemakzulan Presiden Peru dan menganggap tuduhan tersebut sangat serius.

“Apa yang kami kecam bukanlah masalah sepele,” tulis Palacios dalam mosi sembilan halaman yang diposting di X, dikutip dari Bloomberg, Selasa (2/4/2024).

Seperti diketahui, Dina Boluarte mengemban tugas menjadi presiden di Peru sejak 2022. Pekan lalu, jaksa telah mulai untuk melakukan penyelidikan terhadap Dina Boluarte atas dugaan memperkaya diri sendiri setelah melihat jam tangan mewah rolex yang dikenakannya di depan umum.

Boluarte memberikan tanggapan bahwa penggerebekan ini adalah pelecehan yang sistematis dan berjanji untuk menjelaskan terkait persoalan jam tangan mewah Rolex yang dimilikinya kepada kejaksaan negara.

Boluarte mengaku dirinya adalah wanita dengan kepribadian yang jujur.

“Saya seorang wanita yang jujur,” ujar Boluarte dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Sabtu, dikutip dari Bloomberg, Selasa (2/4/2024).

Selain itu, dia juga mengatakan dirinya datang ke istana pemerintahan dengan tangan kosong dan itu yang dilakukannya juga setelah masa jabatan presiden habis.

Perdana Menteri Peru Gustavo Adrianzen menanggapi aksi penggerebekan yang dilakukan oleh pihak kepolisian dan jaksa bahwa tindakan itu tidak proporsional dan bertentangan dengan konstitusi.

“Tidak proporsional dan inkonstitusional” ujar Adrianzen dalam wawancara dengan radio dan televisi RPP, dikutip dari Bloomberg.

Dia juga menyebutkan penggerebekan yang dilakukan tersebut menurunkan martabat presiden dan negara sehingga tidak bisa ditoleransi.

“Merupakan serangan yang tidak dapat ditoleransi terhadap martabat presiden dan negara,” lanjut ujarnya.

Berdasarkan jajak pendapat Ipsos yang dikeluarkan pada bulan Februari 2024, hanya 8% masyarakat Peru setuju dengan pemerintahannya.

Tuduhan untuk memperkaya diri sendiri akan sangat merugikan Peru, pemimpin sebelumnya pernah melakukan tindakan korupsi dengan tujuan meningkatkan kekayaan pribadi. (Ahmadi Yahya)

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper