Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat agar tidak panik terhadap peningkatan jumlah kasus demam berdarah (DBD) di Indonesia.
Saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/3/2024), Budi berpesan bahwa penyakit DBD memiliki tingkat kematian atau fatality rate yang rendah. Menurutnya, semua rumah sakit sudah tahun penanganan cepat DBD.
Belum lagi, Menkes menyebut kapasitas rumah sakit khususnya di Jakarta masih cukup untuk menangani lonjakan kasus DBD.
"Buat teman-teman supaya enggak panik, RS Jakarta masih cukup tempatnya karena pengalaman kita sama Covid itu fasilitasnya banyak sekali jadi jangan khawatir," ujarnya, dikutip Jumat (29/3/2024).
Menkes berlatar belakang bankir itu lalu berpesan empat kunci pencegahan DBD. Mulai dari memastikan tidak ada genangan air pada bak sampah, menyiapkan larvasida dan insektisida, serta membawa pasien positif DBD langsung ke puskesmas atau rumah sakit.
Budi juga mengklaim bahwa jumlah kasus DBD masih berada di bawah sejumlah penyakit lainnya per tahun. Jumlahnya masih di bawah penyakit TBC, HIV dan malaria.
Baca Juga
"DBD 120.000-an setahun jadi supaya konteksnya tidak membuat masyarakat panik," tuturnya.
Adapun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya menyebut kasus DBD tercatat hingga pekan lalu mencapai 35.556 kasus. Jumlah kematiannya sudah mencapai 290 kasus.
Namun demikian, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya belum menaikkan status kedaruratan DBD karena dianggap masih aman.
"Tidak dinaikkan statusnya tapi ada peningkatan kasus. Tapi masih dalam batas aman tapi daerah harus waspada jangan kemudian tidak melakukan intervensi supaya tidak terjadi KLab," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (27/3/2024).
Nadia menjelaskan beberapa wilayah di Indonesia yang mengalami peningkatan jumlah kasus DBD, di antaranya, Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Konawe Selatan, Jakarta Barat, Subang, Bogor, Depok, Kendari, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Tangerang Kabupaten Bogor, Garut, Sumedang, dan Probolinggo.