Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkes Minta Masyarakat Tak Panik Soal Lonjakan Kasus DBD

Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat agar tidak panik terhadap peningkatan jumlah kasus demam berdarah (DBD) di Indonesia.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja bersama dengan Komisi IX DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Rapat tersebut membahas sejumlah isu-isu aktual persoalan kesehatan di Indonesia, khususnya penegahan serta penanganan dampak polusi udara di Jakarta dan sejumlah daerah lainnya pada kesehatan warga. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja bersama dengan Komisi IX DPR RI di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Rapat tersebut membahas sejumlah isu-isu aktual persoalan kesehatan di Indonesia, khususnya penegahan serta penanganan dampak polusi udara di Jakarta dan sejumlah daerah lainnya pada kesehatan warga. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

Bisnis.com, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat agar tidak panik terhadap peningkatan jumlah kasus demam berdarah (DBD) di Indonesia. 

Saat ditemui di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/3/2024), Budi berpesan bahwa penyakit DBD memiliki tingkat kematian atau fatality rate yang rendah. Menurutnya, semua rumah sakit sudah tahun penanganan cepat DBD. 

Belum lagi, Menkes menyebut kapasitas rumah sakit khususnya di Jakarta masih cukup untuk menangani lonjakan kasus DBD. 

"Buat teman-teman supaya enggak panik, RS Jakarta masih cukup tempatnya karena pengalaman kita sama Covid itu fasilitasnya banyak sekali jadi jangan khawatir," ujarnya, dikutip Jumat (29/3/2024).

Menkes berlatar belakang bankir itu lalu berpesan empat kunci pencegahan DBD. Mulai dari memastikan tidak ada genangan air pada bak sampah, menyiapkan larvasida dan insektisida, serta membawa pasien positif DBD langsung ke puskesmas atau rumah sakit. 

Budi juga mengklaim bahwa jumlah kasus DBD masih berada di bawah sejumlah penyakit lainnya per tahun. Jumlahnya masih di bawah penyakit TBC, HIV dan malaria. 

"DBD 120.000-an setahun jadi supaya konteksnya tidak membuat masyarakat panik," tuturnya.

Adapun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sebelumnya menyebut kasus DBD tercatat hingga pekan lalu mencapai 35.556 kasus. Jumlah kematiannya sudah mencapai 290 kasus. 

Namun demikian, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan pihaknya belum menaikkan status kedaruratan DBD karena dianggap masih aman. 

"Tidak dinaikkan statusnya tapi ada peningkatan kasus. Tapi masih dalam batas aman tapi daerah harus waspada jangan kemudian tidak melakukan intervensi supaya tidak terjadi KLab," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (27/3/2024). 

Nadia menjelaskan beberapa wilayah di Indonesia yang mengalami peningkatan jumlah kasus DBD, di antaranya, Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Konawe Selatan, Jakarta Barat, Subang, Bogor, Depok, Kendari, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Tangerang Kabupaten Bogor, Garut, Sumedang, dan Probolinggo. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper