Bisnis.com, JAKARTA – Ketua DPR RI Puan Maharani menanggapi fenomena akademisi dari berbagai perguruan tinggi yang menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bersikap netral menjelang hari-H Pemilu 2024.
Puan menyebut bahwa rakyat dapat menilai sendiri fenomena tersebut, dan bahwa masyarakat memiliki hak untuk menyampaikan aspirasinya.
“Biarkan rakyat yang menilai, biarkan seluruh masyarakat menyuarakan aspirasinya,” katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (6/2/2024).
Puan menambahkan, DPR selaku lembaga negara akan selalu mendukung keberlangsungan pemilu yang sesuai dengan asas jujur dan adil.
Pihaknya juga menggarisbawahi netralitas dari seluruh aparatur negara dalam menjaga persatuan dan kesatuan di masyarakat menjelang pemilu.
“Bahwa apa yang disampaikan oleh civitas academica, kemudian oleh mahasiswa, seluruh elemen masyarakat, seniman, tokoh dan lain-lain itu merupakan aspirasi bagaimana mereka menyuarakan agar Indonesia ini tetap bisa menjadi Indonesia yang menjaga persatuan dan kesatuan,” sambung politikus PDIP ini.
Baca Juga
Puan berpendapat, hal tersebut juga mencerminkan bahwa masyarakat hendak menjaga aturan perundangan-undangan sebagaimana koridornya.
“Pesta demokrasi adalah pestanya rakyat, yang mana biarkan rakyat menilai, biarkan rakyat yang memilih pemimpin yang akan datang tanpa intimidasi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sejumlah kampus dan perkumpulan akademisi menuntut penegakan demokrasi menjelang berlangsungnya pemungutan suara Pemilu 2024 pada 14 Februari mendatang.
Gelombang tuntutan dari kalangan intelektual ini mulai bergulir sejak akhir Januari lalu, tepatnya ketika civitas academica Universitas Gadjah Mada (UGM) mendeklarasikan Petisi Bulaksumur sebagai respons keprihatinan sekaligus kekecewaan terhadap manuver politik yang dilakukan oleh Presiden Jokowi pada Rabu (31/1/2024) lalu.
Berdasarkan catatan Bisnis, terdapat puluhan kampus yang telah menyuarakan hal serupa hingga hari ini, Selasa (6/2/2024). Sejumlah perguruan tinggi lainnya disebut juga akan menyampaikan pernyataan sikap resmi dalam beberapa hari ke depan.