Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Buka Opsi Impor Beras dari China

Pemerintah berencana melakukan impor beras dari China untuk menutup kekurangan beras di Tanah Air.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam sesi Podcast Bisnis Indonesia, Broadcash, Jumat (11/08/2023). Dok. Youtube Bisniscomrn
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dalam sesi Podcast Bisnis Indonesia, Broadcash, Jumat (11/08/2023). Dok. Youtube Bisniscomrn

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa pemerintah berencana melakukan impor beras dari China untuk menutup kekurangan beras di Tanah Air.

Hal ini disampaikannya usai menggelar rapat terbatas oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan beberapa Menteri dan Kepala Lembaga terkait stabilisasi harga pangan hingga persiapan jelang lebaran, di Istana Kepresidenan, Kamis (18/1/2024).

"Pak presiden ingin memastikan bahwa stok beras kita cukup, kemudian persiapan juga nanti untuk jelang panen. Sehingga harga ditingkat petani harus tetap dijaga kemudian stok beras ini cukup sampai nanti peak season," katanya di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (18/1/2024).

Lebih lanjut, Arief menggambarkan potensi defisit neraca beras terjadi pada Januari—Februari dengan kalkulasi terdapat kekurangan beras mencapai 2,8 juta ton karena produksi yang terganggu imbas El Nino.

Oleh sebab itu, dia melanjutkan untuk menutup selisih kekurangan beras di dua bulan pertama ini, maka pemerintah berencana importasi beras yang carry over dari stok 2023.

"Kami laporkan kepada pak Presiden tahun lalu pak presiden sudah menyetujui dalam rapat internal untuk melakukan importasi 2 juta ton. Kemudian ada carry over importasi 2023 yang memang masuk di 2024 itu juga sebagai penambah, jadi saya rasa cukup stoknya," sambungnya.  

Selain itu, dia melanjutkan bahwa pemerintah memang akan kembali membuka opsi importasi beras dari China yang sempat batal pada 2023 lalu, karena persoalan harga.

"[Impor] dari Vietnam, dari Thailand, kemudian kami melaporkan bahwa akan mem-follow up beberapa yang sudah dengan pak Presiden yang dari China. Tapi ada catatan masuknya kalau boleh sebelum panen raya sudah harus masuk," pungkas Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper