Bisnis.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi bahwa cuaca ekstrem kemungkinan terjadi hingga 10 Januari 2024.
Pihaknya menjelaskan bhawa cuaca ekstrem tersebut mengibatkan hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.
Selain itu, masyarakat di sekitar kawasan curam, bergunung, hingga tebing juga diminta untuk waspada terhadap banjir hingga tanah longsor.
"Khusus untuk daerah bertopografi curam, bergunung, tebing, atau rawan longsor dan banjir agar tetap waspada terhadap dampak akibat cuaca ekstrem, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, dan berkurangnya jarak pandang," ujar Deputi Bidang Meteorologi Guswanto, dikutip dari situs resminya pada Sabtu (6/1).
Daerah Sumbar Siaga Bencana
Sejalan dengan itu, ada dua kabupaten di Provinsi Sumatra Barat status siaga bencana terhitung 4-10 Januari 2024 nanti.
Baca Juga
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Padang Pariaman Desindra Deddy Kurniawan mengatakan dari analisis itu terpantau adanya peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan menyebabkan peningkatan peluang kejadian cuaca ekstrem dan bencana hidrometeorologi di Sumbar.
"Potensi bencana yang bisa ditimbulkan seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor. Jadi kondisi ini perlu siaga bagi Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan," katanya keterangan resmi, Kamis (4/1).
Dirinya menyampaikan dengan melihat kondisi tersebut, kabupaten dan kota di Sumbar yang berada dalam kondisi siaga yaitu yakni di Kabupaten Solok di wilayah Tigo Lurah, Hiliran Gumanti.
Kemudian untuk Kabupaten Solok Selatan di wilayah Koto Parik Gadang Diateh, Sangir Batang Hari.
"Untuk Solok Selatan kondisinya waspada," tegasnya.
Sedangkan untuk kabupaten Pasaman Barat, Pasaman, Agam, Limapuluh Kota, Tanah Datar, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Dharmasraya, dan Kota Padang Panjang, juga diperkirakan turut terdampak bencana hidrometeorologi tersebut.
Adanya kondisi itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat untuk selalu mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi dengan mengenali titik-titik rawan bencana.
Serta disarankan untuk melakukan pembaharuan informasi cuaca sebelum melakukan aktivitas, mencari lokasi yang aman apabila kondisi hujan terjadi dalam intensitas yang tinggi dan durasi yang lama.
"Bila ada petugas terkait kebencanaan memberikan arahan atau informasi, kami harapan masyarakat mengikuti arahan-arahan tersebut, sehingga bisa mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," harapnya.