Bisnis.com, JAKARTA – Rusia akan segera mengerahkan senjata artileri Howitzer terbarunya ke Distrik Militer Utara yang berbatasan dengan Finlandia dan Norwegia, Rabu (27/12/2023).
Hal ini diungkapkan oleh kepala perusahaan pertahanan negara Rusia, Rostec. Sergei Chemezov, kepala Rostec tersebut, mengatakan bahwa pengujian unit artileri swagerak Coalition-SV yang baru telah selesai serta produksi massalnya telah dimulai. Selain itu, gelombang percontohan pertama akan dikirimkan pada akhir tahun 2023 ini.
“Saya pikir mereka akan segera muncul di sana [di Distrik Militer Utara], karena Howitzer kelas ini diperlukan untuk memberikan keunggulan dibandingkan model artileri Barat dalam hal jarak tembak,” kata Chemezov, dikutip dari CNA pada Rabu (27/12/2023).
Pada 2021, Presiden Rusia Vladimir Putin mengubah status Armada Utara Rusia, yang bertanggung jawab atas zona Arktik Rusia, menjadi Distrik Militer Utara.
Putin memasukkan wilayah Murmansk, yang berbatasan dengan Finlandia dan Norwegia, dalam zona tersebut.
Sejak melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, Rusia menuduh “kolektif Barat” melakukan perang proksi dengan Rusia, dan memperingatkan bahwa mereka akan membangun kekuatan di perbatasan sebelah barat setelah Finlandia bergabung dengan aliansi NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
Baca Juga
Sebelumnya, pada pertengahan Desember, kantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa satu unit Howitzer Coalition-SV telah dikerahkan ke garis depan perang di Ukraina.
Menurut laporan TASS tersebut, Howitzer memiliki jangkauan tembak hingga 70 km, dilengkapi dengan meriam modern 2A88 kaliber 152 mm dengan kecepatan tembak lebih dari 10 putaran per menit, serta sistem modern untuk mengotomatisasi proses penunjukan senjata, serta pemilihan dan navigasi target.