Bisnis.com, JAKARTA - Keputusan calon presiden (capres) Prabowo Subianto memilih putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dinilai tidak tepat.
Pengamat militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie menuturkan kehadiran Gibran bakal mengganggu Prabowo di panggung Pemilihan Presiden 2024.
"Jadi pak Prabowo akan terganggu dengan kehadiran dek Gibran dengan caranya salah, boleh lah kita punya tujuan baik, tapi kalau cara kita salah hasilnya pasti tidak baik. Apalagi dengan sistem demokrasi yang kita perjuangkan," kata Connie di YouTube Abraham Samad Speak Up, Kamis (2/11/2023).
Sebagaimana diketahui, cara Gibran menjadi cawapres melalui putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menuai kontroversi dari sejumlah kalangan masyarakat.
Kemudian, Connie juga membandingkan Jokowi dengan Presiden ke-2 Soeharto. Misalnya, Soeharto yang dianggap paling berkuasa di Indonesia saat menjadi presiden tidak pernah membuat anak-anaknya secara instan menjadi pejabat tinggi di Tanah Air.
Ambil contoh, anak Soeharto, Siti Hardijanti Hastuti atau dikenal dengan Tutut Soeharto menjabat menjadi Menteri setelah puluhan tahun dan dianggap matang karena sempat memegang jabatan ketua yayasan.
Baca Juga
"Saya agak heran kok tiba tiba anaknya jadi walikota, mantunya jadi wali kota, tapi karena saya pro anak muda dan kenal langsung mereka bisa saja. Ini it's good thing,"
Namun, Connie menyayangkan begitu Gibran menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo dengan mengacaukan konstitusi Indonesia. Dengan begitu, dia khawatir putusan MK yang dianggap muluskan jalan cawapres Gibran akan memicu pergerakan besar dari masyarakat.
"Kekhawatiran saya bahwa sumbatan di masyarakat bisa meledak, dan opini publik bisa mendrive kekuatan besar mau uangnya tidak ada serinya, mau power apapun, opini publik bisa menggerakan, jangan lupa Indonesia lahir dari pergerakan, "so never burn", istilahnya you playing with fire," pungkasnya.