Bisnis.com, JAKARTA – Indonesia melalui Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) mengirimkan tim relawan medis untuk membantu korban perang di Gaza, Palestina.
Ketua Tim Relawan MER-C Faried Thalib mengatakan bahwa tim ini terdiri dari lima orang yang memiliki tugas pokok masing-masing.
"Mohon doanya, kami sudah buat tim dan akan segera berangkat. Lima orang, ada dokter, dokter anestesi, dan ortopedi. Dua orang adalah engineer, satu pembantu engineer untuk stay di Gaza," katanya kepada wartawan di kawasan Senen, Jakarta Pusat pada Selasa (10/10/2023).
Dia menyadari bahwa timnya mungkin akan kesulitan masuk ke Gaza seiring dengan eskalasi konflik antara pejuang Palestina dan pasukan Israel.
Kendati demikian, MER-C menyatakan tetap akan bersiaga di dekat kawasan terdampak perang, agar dapat memberikan bantuan dalam waktu dekat.
"Kita akan melalui Mesir, kita punya pengalaman pada 2009. Kita mungkin akan diamanahkan lagi oleh masyarakat Indonesia untuk menyampaikan bantuan-bantuan yang saat ini dibutuhkan," lanjut Faried.
Baca Juga
Dirinya memandang bahwa eskalasi konflik Palestina-Israel kali ini akan berlangsung dalam jangka panjang, sehingga pihaknya menyiapkan berbagai program bantuan.
Salah satunya adalah program pembangunan poliklinik di sebelah RS Indonesia yang telah ada sebelumnya.
"Sebentar lagi kita tahu, Oktober-November-Desember akan masuk musim dingin. Mereka sangat membutuhkan dan kita sudah mempersiapkan untuk itu," katanya.
Dilaporkan sebelumnya, MER-C mengungkapkan kondisi terkini RS Indonesia di Gaza yang menerima banyak korban usai serangan udara Israel menyasar fasilitas kesehatan tersebut.
"Kita itu menerima bergelombang korban akibat serangan Israel, yang membuat RS Indonesia di Gaza mengalami kesulitan untuk melakukan pengobatan dan melakukan tindakan-tindakan operasi [bagi korban]," kata Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad.
Akibat jumlah korban yang membeludak, menurutnya, keberadaan pasokan dan peralatan RS tersebut saat ini menipis.