Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan bantuan militer senilai US$345 juta atau Rp5 triliun untuk Taiwan.
Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa paket bantuan itu akan mencakup untuk upaya pertahanan, seperti pendidikan dan pelatihan militer, pada Jumat (28/7/2023).
Melansir Aljazeera, juru bicara kedutaan China di Washington Liu Pengyu mengatakan bahwa AS harus berhenti menjual senjata ke Taiwan.
Menurutnya, AS harus berhenti menciptakan faktor baru yang dapat menyebabkan semakin menegangnya hubungan di Selat Taiwan.
AS tidak secara resmi mengakui Taiwan, tetapi berusaha meningkatkan pertahanannya di tengah sikap Beijing yang semakin agresif terhadap pulau itu, termasuk serangan rutin pesawat tempur dan kapal angkatan laut.
Sementara itu, China melakukan latihan militer besar di sekitar Taiwan, mengirimkan puluhan kapal perang dan pesawat ke dekat garis pantai Taiwan, yang menjadi kedua kalinya di tahun ini, pada awal bulan ini.
Baca Juga
Washington memang mendukung kemerdekaan Taiwan di bawah kebijakan "Satu China", hukum AS mengharuskannya untuk mendukung pertahanan pulau itu.
Washington telah menyetujui miliaran dolar bantuan militer untuk Taipei dalam beberapa tahun terakhir, termasuk kesepakatan US$8 miliar atau Rp120 triliun untuk mengirimkan 66 jet tempur F-16 pada 2006.
Dukungan Biden terhadap Taiwan dan pemerintahan Tsai Ing-wen yang mengacu pada kemerdekaan telah menambah ketegangan yang meningkat antara Washington dan Beijing.