Bisnis.com, JAKARTA - Penulis dan aktivis Ukraina pemenang Penghargaan Sastra Joseph Conrad, Victoria Amelina meninggal karena luka-lukanya setelah rudal Rusia menghantam sebuah restoran pizza di timur Kota Kramatorsk pada hari Selasa (27/6/2023).
Peneliti kejahatan perang itu menjadi orang ke-13 yang tewas dalam serangan itu.
Asosiasi penulis PEN Ukraina mengatakan dokter melakukan segala yang mereka bisa untuk menyelamatkan nyawanya, tapi sayangnya lukanya fatal.
Aktivis hak asasi manusia (HAM) menyebut serangan itu sebagai kejahatan perang.
Kramatorsk berada di bawah kendali Ukraina tetapi dekat dengan wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.
Amelina, 37, sedang makan malam dengan delegasi jurnalis dan penulis Kolombia di Ria Lounge yang populer di kota itu ketika misil menghantam. Sekitar 60 lainnya terluka dalam serangan itu.
Baca Juga
Dia dilarikan ke rumah sakit di Dnipro, tetapi meninggal karena luka-lukanya, kata PEN Ukraina.
"Dengan sangat sedih kami memberi tahu Anda bahwa jantung penulis Victoria Amelina berhenti berdetak pada 1 Juli," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.
Pada hari-hari terakhir kehidupan Victoria, keluarga dan teman-temannya ada di sisinya.
Amelina adalah salah satu penulis muda paling terkenal di Ukraina yang mulai mendokumentasikan kejahatan perang setelah invasi besar-besaran Rusia tahun lalu. Dia juga mulai bekerja dengan anak-anak di dekat garis depan.
Tahun lalu, dia menemukan buku harian penulis anak-anak Volodymyr Vakulenko, yang diculik dan dibunuh oleh pasukan Rusia di Kota Izyum segera setelah invasi.
Buku non-fiksi pertamanya dalam bahasa Inggris, War and Justice Diary: Looking at Women Looking at War, akan diterbitkan.
Dalam pernyataan sebelumnya yang mengonfirmasi bahwa Amelina terluka dalam serangan itu, PEN Ukraina dan pengawas kejahatan perang Truth Hounds mengatakan bahwa anggota kedua kelompok telah melakukan perjalanan ke garis depan bersama Amelina.
"Sekarang, Victoria sendiri telah menjadi korban kejahatan perang.”
Sebuah unggahan disematkan ke profil Twitter-nya menunjukkan Amelina mengambil foto sebuah gedung yang dibom di Ukraina.
"Ini aku di foto ini," tulis postingan itu.
"Saya seorang penulis Ukraina. Saya memiliki potret penyair Ukraina yang hebat di tas saya. Sepertinya saya harus memotret buku, karya seni, dan putra kecil saya. Tapi saya mendokumentasikan kejahatan perang Rusia dan mendengarkan suara tembakan, bukan puisi. Kenapa?"