Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Si Kembar Penipu iPhone Rp35 Miliar Ternyata Mantan Pegawai Kemendag

Viral kisah si kembar penipu iPhone yang menyebabkan kerugian sekitar Rp35 miliar.
Suasana gerai Apple di Singapura saat pelanggan membeli iPhone XS Max dan XS Jumat (21/9/2018)./Reuters-Edgar Su
Suasana gerai Apple di Singapura saat pelanggan membeli iPhone XS Max dan XS Jumat (21/9/2018)./Reuters-Edgar Su

Bisnis.com, SOLO - Viral di Twitter kembar berinisial R dan R terlibat kasus penipuan jual beli iPhone. Kasus ini telah masuk ke dalam penyidikan pihak berwajib.

Ternyata, salah satu dari kembar tersebut adalah mantan pegawai Kemendag. Kabar ini dibenarkan oleh pihak Kemendag melalui pernyataan tertulisnya.

"Rihani adalah mantan pegawai honorer Kemendag di Biro Hukum," kata Sekretaris Jenderal Kemendag Suhanto.

Meski demikian, Rihani hanyalah mantan sebab dia sudah mengundurkan diri dari statusnya sebagai honorer di Kemendag tersebut pada 1 Juli 2022 lalu.

Mengacu pada masalah tersebut, pihak Kemendag mengaku tak mau tahu dan tak mau dikaitkan dengan penipuan yang dilakukan oleh mentan pegawainya itu.

Apalagi, urusan bisnis dan jual beli adalah raah privat dari setiap orang.

"Kementerian Perdagangan tidak mengetahui aktivitas yang bersangkutan di luar kantor karena jual beli merupakan ranah privat. Kami mengetahui ada masalah yang bersangkutan, justru dari berita di media belakangan ini," ia menambahkan.

Kronologi penipuan

Kasus dugaan penipuan yang dilakukan Rihana dan Rihani viral di media sosial. Dugaan penipuan itu viral setelah diunggah akun Twitter @mazzini_gsp.

Penipuan dilakukan dengan modus pre order jual beli ponsel buatan perusahaan Apple tersebut.

Salah seorang korban mengatakan jika si kembar R dan R memberikan tawaran menarik tentang harga iPhone yang di bawah pasar.

Pada awalnya proses transaksi pembelian berjalan lancar. Vicky dan istrinya lantas tertarik menjadi reseller karena tergiur dengan harga promo.

Proses jual beli inipun terbilang lancar selama empat bulan yakni Juni-Oktober 2021. Akan tetapi pada November 2021 - Maret 2022, mulai mengalami masalah.

Total kerugian yang disebabkan oleh penipuan ini mencapai Rp35 miliar dari beberapa korban si kembar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper