Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Industri Jepang April 2023 Menurun, Tanda Permintaan Global Melemah

Produksi industri Jepang, negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia, terkontraksi 0,4 persen pada April 2023.
Produksi industri Jepang, negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia, terkontraksi 0,4 persen pada April 2023. / g7hiroshima.go.jp
Produksi industri Jepang, negara dengan ekonomi terbesar ketiga di dunia, terkontraksi 0,4 persen pada April 2023. / g7hiroshima.go.jp

Bisnis.com, JAKARTA - Produksi industri Jepang April 2023 berkontraksi sebesar 0,4 persen (month-on-month) menimbulkan keraguan pemulihan ekonomi terbesar ketiga di dunia.

Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, pada Rabu (31/5/2023) melaporkan data produksi industri Jepang pada April 2023 yang mengalami penurunan. 

Mengutip pemberitaan Reuters, Rabu (31/5) penurunan tersebut terjadi dikarenakan pesanan yang melambat akibat permintaan global yang melemah. 

Negara yang ekonominya bergantung pada ekspor kini perlu dihadapi dengan tantangan munculnya perlambatan di AS, Eropa dan China. 

"Sentimen produksi saat ini masih pesimis karena adanya kekhawatiran terus-menerus tentang penurunan ekonomi di luar negeri," ucap Pejabat kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI).

Produsen yang disurvei oleh METI memperkirakan output akan meningkat 1,9 persen pada Mei dan 1,2 persen pada Juni, seiring dengan peningkatan pasokan suku cadang dan faktor lain yang meningkatkan output transportasi dan mesin produksi. 

Namun, pejabat METI menjelaskan ada risiko penyesuaian penurunan dalam rencana produksi akibat pelemahan di luar negeri. 

Ekonom Daiwa Securities, Kota Suzuki menjelaskan bahwa berdasarkan indeks perkiraan, produksi pada Mei akan mengalami penurunan yang signifikan. 

"Dengan permintaan global yang lemah terhadap barang, produksi kemungkinan akan tetap lemah dalam jangka waktu tertentu.” jelasnya. 

Di sisi lain, penjualan ritel Jepang April 2023 naik 5 persen (yoy) namun mengalami kontraksi 1,2 persen dibandingkan bulan sebelumnya. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper