Bisnis.com, JAKARTA - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Karno-369 telah diresmikan untuk menjadi pendukung operasional bagi TNI AL.
KRI Bung Karno-369 hadir sebagai pendukung pelaksanaan operasi militer untuk perang (OMP), serta mendukung operasi militer delain perang (OMSP).
Kehadiran KRI Bung Karno-369 akan menggantikan kapal kepresidenan KRI Barakuda-633 yang sudah beroperasi selama 27 tahun.
Adapun, KRI Bung Karno-369 memiliki spesifikasi, antara lain panjang 73 meter, lebar 12 meter, dan tinggi 5 meter.
Korvet Bung Karno memiliki berat 650 ton dengan anak buah kapal sebanyak 55 personel dengan kecepatan jelajah 22 knot. serta kecepatan maksimal 24 knot.
KRI Bung Karno-369 dibangun oleh produsen pertahanan dalam negeri PT Karimun Anugrah Sejati di Batam.
Baca Juga
Kapal ini dipersenjatai dengan satu Meriam Leonardo 40 mm, dua senapan mesin berat 20 mm, dan dua peluncur rudal permukaan ke udara.
Selain itu, fitur pendukung seperti torpedo dan sonar juga dipasangkan. Kapal ini juga memilliki kemampuan persenjataan untuk peperangan anti-surface warfare, anti-air warfare, anti-submarine warfare, dan electronic warfare.
KRI ini juga dirancang mampu membawa helikopter Panther dan memiliki helideck yang mirip dengan korvet kelas Bung Tomo.
Melansir dari laman resmi TNI AL, KRI Bung Karno-369 diresmikan bertepatan dengan peringatan hari lahir Pancasila pada 1 Juni 2023.
Pengadaan kapal perang ini adalah strategi untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas operasi militer perang dan operasi militer selain perang, khususnya dalam pengamanan VVIP presiden.
Sebelumnya, KRI Bung Karno-369 telah diluncurkan dari galangan kapal di Batam oleh Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali pada April lalu.