Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demokrat Bantah 'Kucing-kucingan' untuk Bertemu Jokowi

Partai Demokrat mengakui beberapa kali bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara, sehingga membantah jika disebut ‘kucing-kucingan’.
Demokrat Bantah Kucing-kucingan untuk Bertemu Jokowi. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan arahan kepada para pemimpin dan kader Partai Demokrat, Rabu, 24 Februari 2021 - Youtube Partai Demokrat
Demokrat Bantah Kucing-kucingan untuk Bertemu Jokowi. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan arahan kepada para pemimpin dan kader Partai Demokrat, Rabu, 24 Februari 2021 - Youtube Partai Demokrat

Bisnis.com, JAKARTA – Partai Demokrat mengakui beberapa kali bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara. Mereka pun membantah 'kucing-kucingan' atau sembunyi-sembunyi untuk bertemu pihak pemerintah.

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menjelaskan, Demokrat ke Istana hanya ketika diundang oleh Jokowi. Demokrat, lanjutnya, tak pernah meminta bertemu Jokowi.

“Seolah-olah Partai Demokrat juga ikut mencari jalan untuk bertemu Presiden Joko Widodo dan meminta waktunya malam hari. Kalau tidak kami klarifikasi, bisa saja Partai Demokrat dituduh ‘kucing-kucingan’ yang semua itu tidak pernah kami lakukan,” ucap Riefky dalam keterangan tertulis, Rabu (31/5/2023).

Dia menjelaskan sejak Demokrat menjadi oposisi pemerintah pada 2019, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu Jokowi sebanyak empat kali.

Untuk SBY, jelas Riefky, bertemu Jokowi sebanyak tiga kali. Pertama, pada 10 Oktober 2019 di Istana Merdeka, siang hari. Kedua, saat SBY menghadiri pernikahan putra Jokowi, Kaesang Pangareb di Solo.

Ketiga, ketika SBY menghadiri Gala Dinner G20 atas undangan Jokowi di Kawasan Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali pada 15 November 2022.

Sementara itu, AHY hanya sekali bertemu Jokowi yaitu di Istana Bogor pada 9 Maret 2021. Saat itu, Jokowi dan Mensesneg Pratikno memberi klarifikasi ke AHY bahwa tak tahu menahu soal Kepala Staf Presiden Moeldoko tentang gerakannya untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.

“Pertemuan-pertemuan itu bukan yang sering digambarkan oleh publik sebagai pertemuan politik yang lazim dilakukan Presiden Joko Widodo dengan partai-partai politik pendukung pemerintah,” jelas Riefky.

Sebagai informasi, saat menjamu sejumlah pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat pada Senin (29/5/2023), Jokowi mengatakan dua partai politik oposisi juga sering ke Istana, salah satunya Demokrat.

"Demokrat sering ke Istana. PKS juga ke Istana, tetapi maunya malam," kata Jokowi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper