Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menilai bahwa manajemen talenta menjadi solusi yang tepat untuk membenahi peningkatan sumber daya manusia Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya menghadapi dinamika perkembangan kondisi global.
Menurutnya, praktik tata kelola pemerintahan perkembangannya terlihat melalui kualitas kepemimpinan ASN, sebab kualitas ini memiliki peran penting sebagai salah satu faktor penentu kinerja organisasi pemerintahan, sehingga manajemen talenta diyakini menjadi kebutuhan yang mendesak.
“Kebijakan manajemen talenta dapat menjadi instrumen efektif untuk memilah dan memilih calon-calon pemimpin di berbagai tingkatan organisasi,” tuturnya dalam sambutannya pada acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepegawaian Tahun 2023, Selasa (30/5/2023).
Dalam acara yang mengangkat tema “alent Management 2030: Smart, Agile, Empathy ini, Wapres Ke-13 RI itu menyampaikan bahwa melalui manajemen talenta diharapkan akan tersaring individu-individu yang berdaya saing yang dalam jangka panjang dapat membawa tata kelola pemerintahan di Indonesia menjadi lebih baik serta dapat menularkan keunggulan yang dimilikinya kepada para generasi penerus bangsa.
“Kita mencita-citakan ASN Indonesia tidak hanya berdaya saing, unggul, dan andal, tetapi juga cerdas, lincah, dan memiliki empati yang menandakan kecerdasan emosional. Talenta-talenta terbaik ini juga harus diciptakan secara terukur dari waktu ke waktu, sehingga keberadaannya akan berkesinambungan,” imbuhnya.
Wapres asal Tangerang itu juga mengimbau kepada para peserta untuk memanfaatkan momentum ini sebagai sarana bertukar pikiran dan gagasan dalam memaksimalkan efektivitas manajemen talenta untuk kemajuan tata kelola pemerintahan Indonesia.
“Saya ingin Rakornas ini dapat menjadi forum strategis untuk menelurkan gagasan-gagasan segar dari para pemangku kepentingan guna pengembangan ASN ke depan. Terlebih, pilihan tema manajemen talenta juga sangat relevan dengan agenda transformasi pembangunan menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Ma'ruf.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, memaparkan perkembangan implementasi reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Barat hingga ke tingkat kota dan desa. Dia menyampaikan, selain melalui manajemen talenta, Provinsi Jawa Barat juga telah menggunakan artificial intelligence (kecerdasan buatan) untuk mengisi beberapa pos dalan penerapan reformasi birokrasi.
Melalui adaptasi-adaptasi yang dilakukan, dia berharap, Provinsi Jawa Barat dapat menjadi salah satu penopang keberhasilan Reformasi Birokrasi yang berkualitas di Indonesia.
“Kami melakukan yang namanya reformasi birokrasi terus menerus. Kami beradaptasi dengan revolusi disrupsi digital. Disrupsi jangan ditakuti, jangan dihindari, jangan dilawan, tapi disahabati, direspons. Saya doakan mudah-mudahanan 2045 kita menjadi negara maju, memiliki sumber daya manusia berkualitas, infrastruktur ekonomi berkualitas dan reformasi birokrasi juga sangat berkualitas,” tandas Ridwan.