Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FBI Dikritik atas Penyelidikan Dugaan Keterlibatan Rusia dalam Kampanye Trump 2016

John Durham mengkritik FBI dalam proses penyelidikan dugaan keterkaitan Rusia dalam kampanye Donald Trump tahun 2016.
Badan Intelijen dan Keamanan Domestik Amerika Serikat (AS) FBI./wikipedia
Badan Intelijen dan Keamanan Domestik Amerika Serikat (AS) FBI./wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Penasihat khusus Departemen Kehakiman Amerika Serikat (AS) John Durham mengkritik proses penyelidikan terhadap dugaan keterkaitan antara Rusia dan kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2016 mantan Presiden Donald Trump.

Pada laporan sebanyak 306 halaman itu, Durham menyimpulkan bahwa penyelidikan oleh Federal Bureau of Investigation (FBI) itu tidak memiliki ketelitian yang analitis.

Dia juga menyimpulkan bahwa lembaga tersebut tak memiliki bukti nyata kolusi antara kampanye Trump dan Rusia, sebelum meluncurkan penyelidikan.

Dilansir dari BBC, Selasa (16/5/2023), FBI mengatakan telah membahas masalah yang disoroti laporan Durham itu.

Durham, yang ditunjuk menjadi penasihat khusus oleh Jaksa Agung William Barr pada 2019, menuduh bahwa FBI telah bertindak atas informasi intelijen yang tidak matang, mendukung, dan dianalisis terlebih dahulu.

Beberapa kesalahan yang disoroti Durhami yakni berulangnya bias konfirmasi, FBI dinilai mengabaikan informasi yang melemahkan premis awal penyelidikan.

Laporan tersebut mencatat perbedaan yang signifikan dalam cara FBI menangani penyelidikan Trump, jika dibandingkan dengan penyelidikan yang berpotensi sensitif lainnya seperti pada saingan mantan Presiden AS itu pada 2016, yakni Hillary Clinton.

Durham mencatat bahwa istri dari mantan Presiden AS Bill Clinton itu sebelumnya telah menerima "arahan bersifat defnsif" dari FBI, yang ditujukan untuk "mereka yang mungkin menjadi sasaran kegiatan jahat oleh kekuatan asing". Namun demikian, tidak seperti Clinton, Trump tidak menerima arahan tersebut.

"Departemen [Kehakiman] dan FBI gagal menegakkan misi penting mereka dengan kesetiaan yang ketat pada hukum," demikian dikutip dari laporan tersebut oleh BBC.

Di sisi lain, dalam sebuah pernyataan, FBI mengatakan "telah menerapkan hingga lusinan tindakan korektif".

"Seandainya reformasi itu dilakukan pada 2016, kesalahan langkah yang diidentifikasi dalam laporan itu bisa dicegah," tambah pernyataan itu.

Untuk diketahui, penyelidikan FBI terhadap dugaan hubungan antara kampanye Trump dan Rusia oleh Penasihat Khusus Robert Mueller, menyebabkan lusinan tuntutan pidana terhadap staf dan rekan kampanye Trump atas kejahatan termasuk peretasan komputer dan kejahatan keuangan.

Namun demikian, tidak ditemukan bahwa kampanye Trump dan Rusia telah berkonspirasi bersama untuk memengaruhi Pemilu pada sekitar enam tahun yang lalu.

Halaman Selanjutnya
Reaksi Trump

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dany Saputra
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper