Bisnis.com, JAKARTA — Keunggulan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas Kemal Kilicdaroglu menyempit dengan cepat pada Minggu (14/5/2023).
Dilansir dari Bloomberg Senin (15/5/2023) dini hari, Erdogan memenangkan 52,7 persen suara dan Kilicdaroglu 41,4 persen dengan 41,8 persen kotak suara dibuka menurut laporan TRT.
Sementara itu, Partai Oposisi yang menjadi pendukung Kilicdaroglu mengklaim hitungan paralelnya menunjukkan Kilicdaroglu unggul tanpa mengatakan berapa banyak. Sebelumnya di malam hari, suara Erdogan dilaporkan sebesar 59,5 persen.
Seperti diberitakan sebelumnya, nasib Erdogan akan segera ditentukan dalam pemilihan umum (pemilu) Turki yang berlangsung pada Minggu (14/5/2023).
Dilansir dari Bloomberg Minggu (14/5/2023), lebih dari 60 juta pemilih akan memberikan suara dalam pemilu paling penting dalam satu generasi terakhir. Mereka akan menjadi penentu nasib Erdogan apakah akan melanjutkan pemerintahan yang dianggap banyak orang otoriter hingga dekade ketiga.
Erdogan menjadi pemimpin terlama Turki telah menjadikan negara anggota NATO itu sebagai kekuatan regional dengan kekuatan yang terus berkembang dari Ukraina hingga Suriah.
Kendati demikian, Bloomberg menyebut kebijakan ekonomi yang makin tidak menentu membuat pemimpin berusia 69 tahun itu rentan mendapatkan penolakan dari para pemilih sejalan dengan krisis inflasi yang telah memporakporandakan perekonomian masyarakat tahun lalu.
Di sisi lain, penantang utama Erdogan, Kemal Kilicdaroglu, memiliki dukungan dari kelompok partai oposisi terbesar di negara itu. Kemal berjanjin untuk memulihkan supremasi hukum, memperbaiki hubungan dengan Barat, serta memperbaiki kebijakan ekonomi.