Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut hanya ada satu oang Islam yang masuk daftar 10 orang terkaya di Indonesia saat ini yakni Chairul Tanjung.
"Dari 10 orang kaya di Indonesia, hanya satu Islam, Chairul Tanjung," ujarnya dalam acara Halalbihalal Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Silaturahmi Tokoh Bangsa, dikutip dari YouTube ICMI TV, Jumat (12/5/2023).
Bahkan, dia enyebut lebih dari 50 persen perekonomian Indonesia dikuasai oleh orang China.
"Kita di Indonesia, penduduk Tionghoa [China] itu hanya empat setengah persen, tapi menguasai ekonomi lebih 50 persen. Jadi kekuatan 10 kali lipat daripada jumlahnya," katanya.
Berdasarkan Forbes real time billionaires dikutip Minggu (14/5/2023), kekayaan Chairul Tanjung terpantau mencapai US$4,9 miliar atau setara Rp72,28 triliun.
Pendiri CT Corp tersebut dikenal dengan bisnis keuangan, mengoperasikan hypermarket, dan menjalankan stasiun TV.
Baca Juga
Pada bisnis keuangannya, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perbankan dan juga menjadi pemegang saham utama PT Mega Central Finance (MCF). Selain itu, Chairul Tanjung juga dikenal memiliki Mega Insurance, PFI Mega Life, Mega Asset dan Mega Capital Sekuritas.
Selain itu, Chairul Tanjung juga tercatat memiliki bisnis ritel raksasa hingga menjadi master franchise pada beberapa industri food and beverage seperti Wendy’s, Baskin Robbins, dan The Coffee Bean & Tea Leaf.
Jika menilik hingga urutan belasan daftar orang terkaya di Indonesia, ada beberapa nama muslim yang masuk di dalamnya.
Pada urutan ke-11 orang terkaya di Indonesia versi Forbes diisi oleh seorang mualaf yang merupakan pengusaha sawit Bachtiar Karim. Melalui bisnis utamanya Musim Mas, Bachtiar tercatat memiliki kekayaan mencapao US$4 miliar.
Lalu pada urutan ke-15 ada Garibaldi Thohir atau yang akrab disapa Boy Thohir. Kakak dari Menteri BUMN Erick Thohir ini tercatat memiliki total kekayaan US$3,45 miliar dengan salah satu bisnis terbesarnya dari sektor batubara.
Lebih lanjut, melihat fakta orang-orang terkaya di Indonesia justru diisi wara non-Muslim, JK mengaku prihatin. Alasannya adalah mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim.
Dia pun mendorong agar enterpreneurship atau kewirausahaan terus didorong agar lebih maju dan berdaya saing.
"Itu tantangan terbesar kita [umat Muslim Indonesia] pada dewasa ini ialah enterpreneurship, bukan hanya ilmu saja," ujarnya.