Bisnis.com, JAKARTA -- Bakal calon Presiden (capres) 2024 dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan mengatakan bakal fokus untuk mendorong elektrifikasi angkutan umum dan angkutan logistik dibandingkan memberikan subsidi langsung kepada kendaraan pribadi.
Hal tersebut disampaikannya usai memberikan pidato kepada relawan Amanat Nasional di Stadion Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Minggu (7/5/2023).
"Jadi yang perlu kita dorong itu peningkatan kendaraan umum dan angkutan logsitik yang berbasis listrik. Kenapa? Ketika kita berhadapan misalnya di Jakarta dan kota-kota lain di mana jumlah kendaraan lebih banyak dari panjang jalan, ketika sebuah rumah tangga menambah kendaraan lsitrik, hampir pasti dia tidak menukar kendaraan BBM-nya, namun jadinya menambah kendaraan," terangnya kepada wartawan, dikutip Senin (8/5/2023).
Untuk itu, mantan menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) 2014-2016 itu mengatakan bakal fokus untuk mendorong elektrifikasi angkutan umum dan angkutan logistik. Hal tersebut lantaran elektrifikasi kendaraan pribadi hanya akan menambah jumlah kendaraan di lalu lintas kota.
Dia mengatakan bahwa mendorong transisi penggunaan kendaraan pribadi ke kendaraan umum, apalagi yang berbasis listrik atau rendah emisi, bakal mampu mengatasi permasalahan di perkotaan yakni polusi dan kemacetan.
"Namun ketika kendaraan umum yang didorong dan berbasis listrik, maka kita hanya dengan satu langkah, dua urusan selesai," ucapnya.
Baca Juga
Akan tetapi, Anies mengapresiasi pembangunan infrastruktur jalan bebas hambatan atau jalan tol yang selama ini dilakukan pada hampir 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo. Untuk itu, dia ingin jalan tol tersebut dilewati oleh angkutan umum dan logistik berbasis listrik ke depannya.
"Alhamdulillah pembangunan jalan-jalan tol berjalan baik di bawah pemerintahan Bapak Jokowi. Kita sangat apresiasi, dan kita ingin jalan-jalan ini dipenuhi kendaraan umum berbasis listrik, bukan kendaraan pribadi. Ini yang harus didorong ke depan," tuturnya.
Adapun pemerintah meluncurkan kebijakan dan aturan teknis penyelenggaraan subsidi pembelian kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) untuk roda dua, roda empat (mobil), serta konversi.
Kebijakan pemerintah itu juga akan menyasar termasuk angkutan umum seperti bus. "Kebijakan program bantuan pemerintah KBLBB roda dua baik motor baru maupun motor konversi sudah dapat diluncurkan. Selanjutnya untuk KLBB roda empat termasuk bus program tersebut insentif fiskal akan diluncurkan kebijakannya tepat pada 1 April karena proses finalisasi sedang dirampungkan bersama," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada konferensi pers di Jakarta, Senin (20/3/2023).