Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ikuti WHO, Indonesia Segera Cabut Status Darurat Covid-19!

Kementerian Kesehatan mengklaim Indonesia kini tengah bersiap mencabut status kedaruratan Covid-19.
Seorang ASN menunjukkan kartu vaksinasi COVID-19 usai mengikuti vaksinasi penguat kedua bagi ASN di aula Kecamatan Sananwetan Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (6/2/2023). Pemberian vaksinasi COVID-19 penguat (booster) kedua bagi sekitar tiga rubuan ASN yang dilaukan oleh pemda setempat sejak akhir januari dan ditargetkan rampung pada akhir Februari tersebut sebagai upaya pencegahan penularan, utamanya bagi ASN yang kesehariannya bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam pelayanan kepemerintahan. ANTARA FOT
Seorang ASN menunjukkan kartu vaksinasi COVID-19 usai mengikuti vaksinasi penguat kedua bagi ASN di aula Kecamatan Sananwetan Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (6/2/2023). Pemberian vaksinasi COVID-19 penguat (booster) kedua bagi sekitar tiga rubuan ASN yang dilaukan oleh pemda setempat sejak akhir januari dan ditargetkan rampung pada akhir Februari tersebut sebagai upaya pencegahan penularan, utamanya bagi ASN yang kesehariannya bersentuhan langsung dengan masyarakat dalam pelayanan kepemerintahan. ANTARA FOT

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan mengklaim Indonesia tengah bersiap mencabut status kedaruratan Covid-19 menyusul langkah Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang mencabut status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) belum lama ini.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril menuturkan, Indonesia sendiri sebelumnya sudah bersiap bertransisi dari pandemi ke endemi dengan berkonsultasi dengan WHO. 

Syahril juga mengklaim WHO telah menyampaikan penilaian bahwa persiapan Indonesia dipandang baik dalam menghadapi transisi pandemi ke endemi.

“Kami mengucapkan terima kasih untuk seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan yang telah berjuang bersama sehingga penularan Covid-19 Indonesia dapat terkendali, dan saat ini kita bersama-sama menuju pengakhiran kondisi kedaruratan,” kata Syahril dalam keterangannya pada Minggu (7/5/2023).

Dalam rencana menyusul langkah WHO ini, Syahril mengaku pihaknya telah berkonsultasi dengan WHO.

“Kami telah berkonsultasi dengan Dirjen WHO dan tim WHO baik di Jenewa dan Jakarta untuk Indonesia mempersiapkan transisi pandemi beberapa waktu lalu sebelum pencabutan status PHEIC diumumkan WHO,” tambahnya. 

Kendati status kegawatdaruratan pandemi sudah dicabut, dr. Syahril menyebut pemerintah tetap siap siaga dan waspada menghadapi penyakit akibat virus ini. Terlebih, WHO juga menegaskan perlunya masa transisi untuk penanganan Covid-19 jangka panjang.

“Diantaranya dengan surveilans kesehatan di masyarakat, dan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan dan obat-obatan, serta mempersiapkan kebijakan kesehatan lainnya, sebagai upaya ketahanan kesehatan nasional dan kesiapsiagaan atas kemungkinan adanya pandemi di masa yang akan datang,” jelas Syahril.

Lebih lanjut Syahril menyebutkan, dalam hal ini masyarakat juga harus tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan, disamping pihaknya yang tetap mengupayakan vaksinasi juga terus dijalankan terutama untuk meningkatkan perlindungan bagi kelompok masyarakat yang paling berisiko.

“Virus COVID-19 masih ada di sekitar kita, sehingga masyarakat harus tetap waspada. Kelompok lansia dan pasien dengan penyakit penyerta masih memiliki resiko paling tinggi, sehingga vaksinasi harus tetap dilakukan,” tutup dr. Syahril.

Dalam catatan Bisnis pada Sabtu (6/5/2023), Badan Kesehatan dunia WHO mengumumkan bahwa Covid bukan lagi darurat kesehatan masyarakat global. 

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia membuat keputusan tersebut menyusul rekomendasi dari komite darurat WHO, yang bertemu pada Kamis kemarin untuk ke-15 kalinya. 

"Saya telah menerima saran itu. Oleh karena itu, dengan harapan besar saya menyatakan Covid-19 berakhir sebagai darurat kesehatan global." ujarnya. 

Dia mengatakan selama lebih dari setahun, pandemi berada dalam tren menurun, dengan kekebalan populasi meningkat dari vaksinasi dan infeksi, penurunan angka kematian dan tekanan pada sistem kesehatan berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Widya Islamiati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper