Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menteri PUPR Sebut Belum Ada Investor Masuk IKN

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengakui sampai saat ini belum ada realisasi investasi di IKN.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Bisnis/Abdullah Azzam
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengaku sampai saat ini belum ada realisasi investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) dari pihak swasta.

Menurutnya, kebanyakan investasi baru mentok hanya berupa komitmen letter of intent (LOI), salah satunya lantaran permasalahan tanah.

“Belum, sekarang yang dikerjakan [masih bersumber] dari yang APBN semua,” katanya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (2/5/2023).

Basuki melanjutkan, saat ini Badan Otorita sudah menyiapkan standar operasional prosedur terkait hal itu. Sementara Kementerian PUPR sudah menyiapkan rencana detail dan tata ruang (RDTR).

“Walaupun RTDR sudah kita siapkan, tetapi bagimana misalnya kalau ada yang bangun Rumah Sakit lima hektar. Nah, belinya bagaimana? Makanya,  ada Badan usaha Otorita itu yang selesaikannya, Nah, sekarang mereka sedang selesaikan SOP-nya,” ucapnya.

Basuki menyebut alasan hingga saat ini belum ada realisasi investasi dalam pembangunan IKN Nusantara karena para investor masih menunggu proses land clearing atau pemberesan lahan yang jadi area IKN.

"Untuk investasi-investasi, bagaimana cara membelinya, semuanya kan ada kewenangan di Otorita. Cara beli tanah di sana, kan mereka akan membeli," pungkas Basuki.

Sebelumnya, Badan Otorita IKN Nusantara mengajak para investor dalam acara Hannover Messe 2023 di Jerman untuk ikut mendukung pembangunan IKN Nusantara, dimana tercatat terdapat 182 pengajuan Letter of Intent (LOI) dari para pengusaha yang berasal dari 16 Negara.

Adapun saat ini, Kementerian PUPR juga mencatatkan progres pembangunan IKN Nusantara sudah mencapai angka 27 persen. Pembangunan tengah berfokus pada zona 1A yang merupakan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), terdiri atas sejumlah bangun mulai dari Istana Kepresidenan hingga kantor-kantor menteri.

 

 

 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper