Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ukraina Cuma Dapat Bantuan Jet Tempur Cacat, Bisa Terbang tapi Tak Bisa Berperang

Ukraina dikabarkan hanya mendapat bantuan berupa pesawat cacat dari Slowekia.
Jet tempur MIG-29 Angkatan Udara./Bloomberg
Jet tempur MIG-29 Angkatan Udara./Bloomberg

Bisnis.com, SOLO - Ukraina dapat bantuan jet tempur dari Slowakia, akan tetapi jet tempur tersebut dikabarkan cacat karena tidak bisa digunakan untuk berperang.

Menteri Pertahanan Slowakia, Jaroslav Nad, mengatakan jika jet tempur yang negaranya kirimkan ke Ukraina kemungkinan cacat.

“Mereka bisa terbang, tapi bukan berarti mereka juga mampu bertempur. Orang Ukraina datang ke Slowakia seminggu sebelum keberangkatan mereka, membawa suku cadang, dan memeriksa pesawat,” kata Juroslav Nad.

Komentar Nad ini semula hanya ingin menjawab kritik mengapa Slowakia mengirimkan jet tempur andalan mereka ke Ukraina, padahal negaranya juga membutuhkan.

Tapi siapa sangka, pernyataan Nad tentang jet tempur cacat itu justru merembet ke berbagai hal. Salah satunya dengan membawa-bawa Rusia.

Nad kemudian mengatakan jika cacat pada jet MiG-29 Fulcrum mungkin sengaja disebabkan oleh teknisi Rusia, yang hadir di pangkalan udara Sliač di Slowakia hingga akhir 2022.

Dia mencatat bahwa kerusakan hanya diamati di bagian-bagian yang dapat diakses oleh teknisi Rusia.

“Bahkan polisi sedang menyelidikinya, berdasarkan kecurigaan kami. Ada bagian di mesin pesawat yang diakses oleh teknisi Slovakia, dan kemudian ada bagian yang hanya diakses oleh teknisi Rusia. Cacat hanya muncul di bagian yang diakses oleh orang Rusia,” ujar Nad.

Meski polisi tidak bisa menemukan bukti dari tuduhan sang Menteri Pertahanan, namun Slowakia mengaku kini hilang kepercayaan terhadap teknisi asal Rusia.

Bukan hanya Slowakia yang menyalahkan teknisi Rusia atas kecatatan jet tempur MiG-29 Falcrum. Mantan pilot negara tersebut juga demikian.

Letnan Jenderal Ľubomír Svoboda, mantan pilot berpangkat tertinggi di Angkatan Udara Slowakia, juga menyatakan bahwa Rusia sengaja merusak jet tersebut.

“Kami mengambil alih mesin dari mereka yang seharusnya bertahan 350 jam. Dan pada akhirnya, hanya terbang 70 jam. Apa yang bisa kita dapatkan dari itu? Mungkin ada pengerjaan yang buruk, sebut saja begitu. Saya tidak tahu,” katanya dalam sebuah wawancara untuk Denník N.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper