Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Gerah Gara-Gara Ketua DPR AS dan Presiden Taiwan Segera Bertemu

China tuntut AS memberi penjelasan atas rencana pertemuan Ketua DPR dengan Presiden Taiwan dalam waktu dekat.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berbicara saat latihan militer Han Kuang yang mensimulasikan invasi Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) ke pulau itu, di Changhua./Reuters
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berbicara saat latihan militer Han Kuang yang mensimulasikan invasi Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) ke pulau itu, di Changhua./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menuntut penjelasan atas rencana pertemuan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Kevin McCarthy dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. 

Ditegaskan, bahwa China keberatan atas pertemuan tersebut. 

"Kami telah menyampaikan keberatan serius kami kepada pihak AS dan menuntut agar AS mengklarifikasi situasinya," katanya, seperti dilansir dari TASS, Rabu (8/3/2023). 

Dia juga mengatakan bahwa negaranya sangat menentang setiap komunikasi resmi antara AS dengan Taiwan. 

"Saya ingin menekankan ini, China menentang setiap komunikasi resmi antara Taiwan dan Amerika Serikat," lanjutnya. 

Mao mengatakan kepatuhan terhadap kesepakatan tentang masalah Taiwan dan prinsip satu-China adalah dasar untuk pengembangan hubungan yang sejahtera antara AS dan China. 

Dia juga merujuk pada pernyataan Menteri Luar Negeri China Qin Gang yang mengatakan sebelumnya bahwa masalah Taiwan adalah garis merah yang tidak boleh dilintasi AS.

"Ancaman nyata terhadap perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan adalah elemen separatis di Taiwan," tukasnya. 

Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa AS harus memenuhi janji yang dibuat dan memastikan tidak akan mendukung kemerdekaan Taiwan.

Melansir Bloomberg, McCarthy menegaskan bahwa dia akan bertemu dengan Tsai Ing-wen di AS. Namun, tidak menutup kemungkinan akan mengunjungi Taiwan pada masa mendatang.

Taiwan juga telah dikunjungi oleh Ketua DPR Nancy Pelosi pada 2022, dan memicu reaksi yang sangat negatif dari China.

Taiwan memiliki pemerintahan sendiri sejak tahun 1949 saat pasukan Kuomintang yang dipimpin oleh Chiang Kai-shek (1887-1975) dikalahkan dalam Perang Saudara China. 

China menganggap Taiwan sebagai salah satu dari wilayahnya, dan didukung oleh sebagian besar negara lain termasuk Rusia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper