Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Sebut China Pertimbangkan untuk Pasok Senjata ke Rusia

Direktur Badan Intelijen Pusat AS William Burns meyakini China sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata ke Rusia.
AS Sebut China Pertimbangkan untuk Pasok Senjata ke Rusia. Sebuah rumah terbakar setelah serangan militer Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di dekat Kota Vuhledar, wilayah Donetsk, Ukraina 27 Januari 2023. REUTERS/Oleksandr Ratushniak
AS Sebut China Pertimbangkan untuk Pasok Senjata ke Rusia. Sebuah rumah terbakar setelah serangan militer Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di dekat Kota Vuhledar, wilayah Donetsk, Ukraina 27 Januari 2023. REUTERS/Oleksandr Ratushniak

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) meyakini bahwa China saat ini sedang mempertimbangkan untuk memasok senjata mematikan ke Rusia.

Direktur Badan Intelijen Pusat AS William Burns mengatakannya dalam sebuah wawancara dengan CBS, yang tayang pada Sabtu (25/2/2023).

"Kami yakin China sedang mempertimbangkan penyediaan peralatan mematikan [untuk Rusia]," katanya, seperti dilansir dari TASS, Minggu (26/2/2023).

Keputusan China terkait hal itu menjadi sangat penting bagi AS karena akan berdampak sangat besar. Burns pun memastikan bahwa pemerintah AS berupaya mencegah China terus memasok senjata ke Rusia. Menurutnya, keputusan China akan menjadi taruhan yang sangat berisiko dan tidak bijaksana.

“Saya pikir kita perlu menanggapi ambisi Xi dengan sangat serius sehubungan dengan pengendalian Taiwan pada akhirnya. Namun, menurut pandangan kami, itu tidak berarti bahwa konflik militer tidak dapat dihindari,” tambahnya.

Di sisi lain, Jerman diketahui masih terus memasok senjata ke Ukraina sebagai bentuk dukungan melawan Rusia. Namun, aliran penolakan justru mengalir dari warganya sendiri yang menilai kebijakan tersebut sama saja semakin mendekatkan diri pada Perang Dunia ke-3.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden memutuskan untuk berhenti sementara waktu untuk memasok jet tempur F-16 ke Ukraina. Menurutnya, Ukraina saat ini membutuhkan pasokan alat pertahanan untuk jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper