Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah Balon China, Pesawat Tempur AS Telah Tembak 3 Objek Misterius di Langit

Komandan Komando Utara Amerika Serikat dan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara, Glen David VanHerck tak bisa membantah soal keberadaan UFO.
Gambar saksi mata yang diambil oleh Chase Doak menangkap apa yang diduga sebagai balon mata-mata China pada hari Rabu 1 Februari 2023 saat terbang di atas kota Billings, Montana. Balon tersebut telah terbang di atas Amerika Serikat AS) selama beberapa hari, kata para pejabat AS pada hari Kamis (2/2/2023)./Reuters
Gambar saksi mata yang diambil oleh Chase Doak menangkap apa yang diduga sebagai balon mata-mata China pada hari Rabu 1 Februari 2023 saat terbang di atas kota Billings, Montana. Balon tersebut telah terbang di atas Amerika Serikat AS) selama beberapa hari, kata para pejabat AS pada hari Kamis (2/2/2023)./Reuters

UFO di Langit AS?

Komandan Komando Utara Amerika Serikat dan Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara, Glen David VanHerck tak bisa membantah soal keberadaan UFO.

"Saya belum mengesampingkan apa pun.Pada titik ini, kami terus menilai setiap ancaman atau potensi ancaman yang tidak diketahui yang mendekati Amerika Utara dengan upaya untuk mengidentifikasinya," katanya dikutip dari NPR, Minggu (19/2/2023).

Dengan adanya insiden tersebut, pihak militer AS mengklaim telah melakukan peningkatan pengawasan, termasuk teknik radar yang ditingkatkan.

 Asisten Menteri Pertahanan untuk Pertahanan Dalam Negeri dan Urusan Hemispheric Melissa G. Dalton mengatakan, AS telah waspada untuk mencari balon mata-mata dan benda tidak resmi sejak balon China menimbulkan sensasi nasional dan kemarahan politik.

Insiden itu, kata Dalton, juga membantu AS mempelajari lebih lanjut tentang apa yang harus dicari dalam mendeteksi objek serupa.

Proses tersebut juga termasuk menyesuaikan sistem penyaringan radar yang dikenal sebagai "gerbang”.

"Anda dapat mengatur berbagai gerbang untuk menyaring informasi radar. Kami menyebutnya gerbang kecepatan yang memungkinkan kami menyaring kekacauan kecepatan rendah," kata VanHerck.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rendi Mahendra
Editor : Rendi Mahendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper