Bisnis.com, JAKARTA - Komisi IX memanggil Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk membahas evaluasi fungsi pengawasan obat dan makanan yang dijalankan oleh BPOM.
Evaluasi tersebut juga mencakup fungsi pengawasan BPOM terhadap obat sirop penyebab penyakit gagal ginjal akut atipikal progresif (GGAPA) pada anak.
"Agenda rapat sore ini terkait semua tugas fungsi BPOM. BPOM punya tanggung jawab besar terhadap semua obat dan makanan sesuai wewenangnya," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati ketika dihubungi Bisnis, Rabu (15/2/2023).
Namun, Mufidayati menegaskan bahwa pihaknya tidak hanya akan berfokus pada satu jenis maupun merk obat penyebab gagal ginjal akut saja. Agenda rapat itu, sambungnya, turut membahas secara lengkap terkait fungsi serta tugas utama yang selama ini telah dijalankan oleh badan pengawas tersebut.
"Kita lihat nanti di rapat, tugas BPOM kan tidak hanya pengawasan obat saja dan tidak hanya spesifik ke satu merek. BPOM punya tanggung jawab besar," ujarnya.
Adapun, agenda RDP tersebut nantinya akan diselenggarakan di Gedung Nusantara I DPR RI pada Rabu (15/2/2023) pukul 17.30 WIB.
Sebelumnya, Mufidayati mengungkapkan bahwa Komisi IX memang telah menjadwalkan pertemuan dengan badan pengawas itu usai adanya temuan kasus baru gagal ginjal akut pada anak.
Selain BPOM, Komisi IX telah terlebih dahulu melakukan rapat kerja dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan jajarannya pada Rabu (8/2/2023). Pada agenda tersebut, mereka menyoroti perbedaan hasil uji kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) antara Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) DKI Jakarta dan laborarotium milik BPOM.
Adapun, kasus gagal ginjal akut kembali menjadi sorotan masyarakat setelah Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan dua kasus baru pada awal Februari 2023. Kedua kasus tersebut awalnya diklasifikasikan sebagai satu kasus konfirmasi dan satu kasus suspek.
"Satu meninggal, satu dirawat di rumah sakit, cuma kan yang dirawat di RS kita perlu menjaga privasi RS-nya juga, nanti diserang juga itu, didatangi semua. Yang penting kan tahu kondisinya lebih baik gitu kan," kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila dalam keterangannya dikutip Jumat (10/2/2023).