Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah AS, Giliran China yang Kedatangan Benda Terbang Misterius

Setelah AS, kini China yang sibuk dengan objek misterius yang terdeteksi berada di wilayahnya.
Laut China Selatan/military.com
Laut China Selatan/military.com

Bisnis.com, SOLO - Setelah AS, kini China juga kedatangan objek misterius di dekat pangkalan Angkatan Laut mereka.

Dilansir dari Miami Herald, militer China saat ini sedang bersiap-siap untuk menjatuhkan objek tak dikenal yang terbang di atas perairan dekat kota pelabuhan Qingdao.

Pelabuhan Qingdao sendiri merupakan pangkalan angkatan laut utama yang digunakan untuk markas besar Tentara Pembebasan Rakyat.

Seorang karyawan yang bekerja di otoritas pengembangan kelautan di distrik Jimo Qingdao mengatakan jika otoritas terkait sedang bersiap untuk menurunkan objek tersebut.

Meski demikian, karyawan tersebut tidak tidak diberitahu tentang benda apa itu dan apa tujuannya terbang di langit China.

Pangkalan Angkatan Laut Jianggezhuang merupakan pangkalan militer yang terletak sekitar 15 mil sebelah timur Qingdao.

Pelabuhan ini menampung kapal selam serang balistik dan nuklir serta kapal induk pertama negara itu yakni Liaoning. Selain itu, pangkalan tersebut juga merupakan markas komando Armada Laut Utara negara yang dipimpin Xi Jinping tersebut.

Tidak diketahui dari mana objek misterius di langit China itu berasal dan apa tujuan dari objek tersebut.

Di sisi lain, AS dan Kanada juga baru saja menjatuhkan tiga objek udara, termasuk satu yang menurut Washington dikirim dengan sengaja oleh China untuk mata-mata.

Beijing membantah jika itu adalah balon mata-mata. Menurut mereka, balon tersebut hanyalah perangkat pemantau cuaca yang tidak berbahaya. Namun AS masih tetap bersikeras dengan klaim mereka.

Karena balon China sempat dihancurkan AS, maka Beijing akan melakukan upaya serupa dengan objek misterius yang terbang di langit negara mereka

“China berhak menggunakan cara yang diperlukan untuk menghadapi situasi serupa,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan China.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper