Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap kondisi terkini pasien suspek gangguan ginjal akut progresif atipikal yang ditemukan di Jakarta.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pasien berusia 7 tahun itu hingga kini masih menjalankan perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusuomo (RSCM) Jakarta.
Perawatan tersebut termasuk juga terapi dengan obat Fomepizole yang merupakan obat penawar racun (antidotum) bagi etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG).
Kendati demikian, meskipun telah menjalani perawatan selama 5 hari, mantan Juru Bicara Kemenkes itu mengatakan bahwa pasien belum bisa buang air kecil secara .
"Masih dirawat sampai saat ini, masih tidak bisa berkemih. Sedang menjalani pengobatan fomepizole," terang Nadia ketika dihubungi Bisnis, Senin (6/2/2023).
Sementara itu, selain kasus suspek, Kemenkes juga melaporkan satu kasus konfirmasi yang ditemukan pada anak berusia 1 tahun asal Jakarta. Kasus ini diawali dengan pasien yang mengalami demam pada 25 Januari 2023.
Baca Juga
"Pasien kemudian diberikan obat sirop penurun demam yang dibeli di apotek dengan merk Praxion," terang Jubir Kemenkes Mohammad Syahril, Senin (6/2/2023).
Pasien mulai mengalami gejala lain seperti batuk, pilek, hingga tidak bisa buang air kecil (anuria) pada 28 Januari 2023. Dia selanjutnya dibawa ke Puskesmas Pasar Rebo, Jakarta Timur untuk mendapatkan pertanganan pertama.
Pada 31 Januari 2023, pasien lalu dirujuk ke Rumah Sakit Umum Adhyaksa, Jakarta Timur. Usai melakukan pemeriksaan lanjutan, pasien diketahui telah mengalami beberapa gejala awal dari penyakit gagal ginjal.
Sejumlah gejala itu membuat pihak RS memutuskan untuk merujuk pasien berusia 1 tahun ini ke RSCM. Namun, rencana tersebut ditolak olah keluarga dan melakukan pulang paksa.
"Pada 1 Februari, orang tua membawa pasien ke RS Polri dan mendapatkan perawatan di ruang IGD dan sudah mulai buang air kecil," ujar Syahril dalam keterangan tertulis, Senin (6/1/2023).
Namun, meskipun kondisinya sempat membaik, pihak RS masih merekomendasikan pihak keluarga untuk merujuk pasien ke RSCM. Pasien kemudian dirujuk ke RSCM pada hari yang sama.
Di RSCM, pasien menjalani perawatan intensif serta terapi obat fomepizole.
"Namun, 3 jam setelah di RSCM, pada pukul 23.00 WIB, pasien dinyatakan meninggal dunia," terang Syahril.