Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyebut pihaknya hanya menerima Rp80,22 triliun atau sekitar 13 persen dari alokasi anggaran pendidikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.
"Dari Rp612,2 triliun anggaran pendidikan, yang diberikan kepada Kemendikbud itu hanya Rp80,22 triliun. Biar masyarakat juga mengerti kewenangan dari kementerian itu relatif proporsinya sangat kecil," terang Nadiem dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI, Selasa (24/1/2023).
Nadiem mengatakan, meskipun secara nominal ada peningkatan terhadap APBN yang dialokasikan ke anggaran pendidikan, namun jika dihitung berdasarkan persentase, porsi Kemendikbudristek dalam anggaran pendidikan 2023 turun sebesar 0,4 persen dari tahun sebelumnya.
Pada 2022, Kemendikbudristek memperoleh sekitar 13,4 persen atau Rp72,99 T dari total anggaran pendidikan yang digelontorkan pada 2022 lalu.
"Jadi walaupun secara nominal ada peningkatan anggaran pendidikan, dari Rp574 triliun menjadi Rp612,2 triliun, Kemendikbudristek hanya sebesar 13 persen dan malah menurun dari tahun sebelumnya anggaran kami di APBN," jelas Nadiem.
Adapun, mantan bos Gojek ini mengatakan, 26 persen atau sekitar Rp156,91 triliun dari anggaran pendidikan 2023 akan dialokasikan ke kementerian/lembaga dan non kementerian/lembaga lainnya, salah satunya adalah Kementerian Agama (Kemenag).
Baca Juga
Sementara itu, 50 persen atau Rp305,60 triliun dana anggaran pendidikan nantinya akan langsung ditransfer ke daerah dan dana desa. Untuk 11 persen anggaran pendidikan lainnya, akan digunakan untuk keperluan pembiayan pendidikan yang ada di Indonesia.