Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Spesifikasi, Keunggulan Tank Leopard yang Bakal Dikirim Jerman ke Ukraina

Kanselir Jerman Olaf Scholz tengah berada di dalam tekanan atas setiap mitra di Eropa untuk mengesahkan ekspor tank Leopard ke Ukraina.
Jerman mengirimkan tank Leopard pertamanya ke Slovakia sebagai bagian dari kesepakatan setelah Slovakia menyumbangkan kendaraan tempur ke Ukraina, di Bratislava, Slovakia, 19 Desember 2022. REUTERS/Radovan Stoklasa/File Foto
Jerman mengirimkan tank Leopard pertamanya ke Slovakia sebagai bagian dari kesepakatan setelah Slovakia menyumbangkan kendaraan tempur ke Ukraina, di Bratislava, Slovakia, 19 Desember 2022. REUTERS/Radovan Stoklasa/File Foto

Bisnis.com, JAKARTA – Kanselir Jerman Olaf Scholz tengah berada di dalam tekanan atas setiap mitra di Eropa untuk mengesahkan ekspor tank Leopard ke Ukraina.

Dikutip melalui Channel News Asia, para pemimpin dan menteri seperti dari dari Finlandia, Lituania, Polandia, dan Inggris kian memberikan tekanan melalui penambahan suara mereka ke tuntutan agar Berlin memberi lampu hijau dalam rangka ekspor Macan Tutul buatan Jerman ke Ukraina.

Sekadar informasi, tank adalah salah satu alat pertahanan tempur dan masih digunakan sampai sekarang serta telah digunakan untuk menyerang musuh sejak Perang Dunia I.

Adapun, Jerman dikenal sebagai negara dengan tanknya yang sangat kuat.

Kemampuan industri pertahanan Jerman untuk mengembangkan tank tempur utama tidak diragukan lagi, sebab Jerman dikenal dengan teknik mesinnya karena sistem pendidikan berkualitas tinggi dan mampu memproduksi banyak peralatan militer modern yang dilengkapi dengan teknologi terbaik yang tersedia di planet ini.

Dikutip dari tniad.mil.id, Rabu (13/12/2022), meriam Tank Leopard memiliki ukuran 120 milimeter adalah yang terbesar di jajaran tank milik TNI.

Menilik dari spesifikasi tank buatan Jerman yang diharapkan untuk segera diekspor ke Ukraina, kendaraan ini dikembangkan oleh perusahaan Krauss-Maffei Wegmann yang memiliki kemampuan menyelam dengan perlengkapan snorkel hingga pepe­rangan Nuklir-Biologi-Kimia (Nubika).

Tank Leopard 2 juga mampu memuat 4 kru di dalamnya, apalagi sebagai penggerak tank digunakan mesin diesel 12 silinder MTU MB-873 dengan kapasitas 47 liter dengan turbo yang mampu menghasilkan tenaga 1,500 dk pada 2.600 rpm.

Leopard 2 memiliki teknologi AMP yang sangat canggih, yang merupakan advanced modular armour protection (AMAP).

Teknologi tersebut berfungsi untuk melindungi seluruh bagian sisi pada tank dari segala ancaman yang ada. Mulai dari bagian rudal antitank hingga roket balistiknya.

Sistem perlindungan yang terdapat pada Leopard 2RI ini juga telah digunakan oleh hampir seluruh jenis tank yang kekinian sampai saat ini.

Tank Leopard memiliki panjang 9,97 meter dan berat 61 ton, sehingga selalu diangkut dengan tank transporter untuk dibawa ke medan operasi.

Tank transporter sendiri merupakan truk besar dengan bak pengangkut untuk Leopard menggunakan truk Astra buatan Iveco dengan panjang keseluruhan 20 meter lebih.

Tidak hanya itu, Tank Leopard juga memiliki lebar 3,75 ini memiliki beragam senjata terdapat di dalamnya, seperti meriam Rheinmettal kaliber 120 mm L44 dengan 42 peluru dan senjata pelengkap berupa MG3A1 2 X 7,62 mm yang berisi 4.750 peluru.

Bahkan, spesifikasi lain yang dimiliki oleh tank berkekuatan canggih tersebut adalah dari sisi mesin yang sudah menggunakan tenaga turbo ganda V12 buatan MTU. Alhasil, tank ini bisa bergerak dengan kecepatan maksimal 68 km/jam.

Dikutip dari Defence View, MBT Leopard 2 awalnya dikembangkan oleh Krauss-Maffei untuk Angkatan Darat Jerman Barat pada 1970-an, di mana tank tempur ini pertama kali memasuki layanan pada 1979.

Berbagai versi telah bertugas di Angkatan Bersenjata Jerman dan 13 negara Eropa lainnya, serta beberapa negara non-Eropa, termasuk Kanada, Chili, Indonesia, dan Singapura.

Selain itu, pelindung Leopard juga diyakini memberikan perlindungan yang setara dengan baja pelindung 700 mm (RHA) terhadap penetrator energi kinetik dan RHA 1000 mm terhadap hulu ledak muatan berbentuk.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper