Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Letnan Jenderal Igor Konashenkov, pada Minggu (8/1/2023) mengatakan bahwa angkatan bersenjata Rusia telah menewaskan lebih dari 600 prajurit Ukraina dalam serangan roket besar-besaran di pangkalan sementara di Kramatorsk.
"Akibat serangan roket besar-besaran di pangkalan sementara unit Ukraina ini, lebih dari 600 prajurit Ukraina tewas," katanya, seperti dilansir dari TASS, Senin (9/1/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa intelijen Rusia dalam beberapa hari terakhir telah mendeteksi secara andal berbagai saluran independen beberapa pangkalan sementara prajurit Ukraina.
"Selama beberapa hari terakhir, alat intelijen Rusia terdeteksi dan dikonfirmasi secara andal berbagai saluran independen beberapa pangkalan sementara prajurit Ukraina di Kramatorsk," lanjutnya.
Konashenkov mengatakan bahwa ada lebih dari 700 prajurit Ukraina berada di asrama No. 28 dan lebih dari 600 prajurit berada di asrama No. 47 di Kramatorsk.
Kemudian, dia menegaskan kembali bahwa serangan terhadap angkatan bersenjata Ukraina itu menjadi bagian dari operasi serangan balasan.
"Menanggapi serangan ilegal yang dilakukan oleh rezim Kyiv di pangkalan militer sementara Rusia di pemukiman Makeyevka Republik Rakyat Donetsk pada menit pertama Januari 2023, komando kelompok gabungan pasukan militer Rusia melakukan operasi pembalasan," tambahnya.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan bahwa sebanyak 89 prajurit Rusia tewas akibat serangan Ukraina.
Serangan itu dilakukan dengan 6 roket HIMARS di pusat penempatan sementara Angkatan Bersenjata Rusia di Makeyevka pada 1 Januari 2023 lalu.