Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI Ma'ruf Amin menyampaikan harapannya agar muzakki (pemberi zakat) di Indonesia dapat terus bertambah khususnya pada tahun ini, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat terus meningkat, salah satunya melalui pengelolaan dana sosial umat.
Hal ini disampaikannya usai menyerahkan bantuan BAZNAS Microfinance Masjid usai melaksanakan ibadah Salat Jumat di Masjid Raya At-Taqwa, Jalan Pisangan Baru Timur, Matraman, Jakarta, Jumat (6/1/2023).
"Kita harapkan doanya supaya orang-orang yang muzakki ini, para pemberi zakat ini, makin hari semakin banyak. Kalau saja semua orang yang wajib zakat sudah mengeluarkan zakatnya, InshaAllah tidak ada lagi orang miskin di Indonesia ini," tutur Wapres dalam keterangan persnya kepada awak media.
Lebih lanjut Wapres RI Ke-13 menyampaikan, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendorong peningkatan muzakki adalah melalui ajakan. Penyebabnya, menggemakan ajakan untuk bersedekah baik yang wajib maupun yang sunnah adalah hal mulia.
"Jadi jangan ngomong yang lain-lain, ayo ngomong untuk orang supaya sedekah wajib atau yang sunnah. Yang wajib itu adalah zakat, itu sedekah wajibah. Yang kedua ngomong kebaikan. Kebaikan segala hal yang baik-baik. Bukan yang dalam arti harta, tapi gagasan, ide, inisiatif, pikiran-pikiran, langkah-langkah itu yang harus dibicarakan yang baik-baik itu," tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, orang nomor dua di Indonesia ini juga mengingatkan, bahwa pemberian zakat jangan dikaitkan dengan hal-hal politis. Khususnya, saat ini di mana sebentar lagi Indonesia akan merayakan pesta demokrasi melalui Pemilu. Dia mengimbau, momen pemberian bantuan/zakat, harus dilihat dari kacamata kemanfaatannya bagi seorang mustahik.
"Nah, ini mau pemilu kita ini ya. Hati-hati ini supaya jangan mengompori orang supaya pada berantem. Tapi bagaimana mengompori orang supaya tidak berantem, supaya rukun, supaya tidak terbelah, supaya tetap kita utuh," imbaunya.
Selain itu, dia berharap agar dalam jangka panjang, para individu yang saat ini menjadi mustahik dapat berganti peran menjadi muzakki. Dengan demikian, dapat terlihat bukti nyata kemajuan kesejahteraan masyarakat dari pemberian zakat.
"Kepada mereka yang diberi bantuan, mudah-mudahan nanti tidak lagi hanya jadi penerima zakat, lama-lama nanti bisa jadi pemberi zakat. Jadi dari mustahik (orang yang berhak menerima zakat) harus bisa menjadi muzakki. Kalau kita bisa terus mendorong ini maka lama-lama mustahik itu makin kecil, muzakki-nya makin besar dan ini berarti kesejahteraan masyarakat akan lebih," pungkas Ma’ruf.
Sebagai informasi, program BAZNAS Microfinance Masjid merupakan produk Bank Zakat Mikro yang telah berjalan di 20 masjid Jabodetabek pada tahap awal ini, dua Masjid di Jawa Tengah, serta satu Masjid di Papua.
Secara simbolis bantuan tersebut diserahkan oleh Wapres kepada perwakilan penerima manfaat jemaah Masjid Raya At-Taqwa. Terdapat 35 mustahik pelaku usaha mikro yang memperoleh pembiayaan BAZNAS Microfinance Masjid dengan total pembiayaan Rp105.000.000.