Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Surya Paloh Nyatakan Siap Mundur Jadi Ketum, Peneliti BRIN: NasDem Akan Untung

Surya Paloh mengumumkan dirinya akan mundur dari pimpinan tertinggi partai jika perolehan suara NasDem turun pada Pemilu 2024.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan) memeluk calon presiden yang diusung Nasdem pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Anies Baswedan (kedua kiri) saat Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai NasDem resmi mengusung Anies Baswedan maju jadi capres untuk Pemilu 2024./Antara
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kedua kanan) memeluk calon presiden yang diusung Nasdem pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 Anies Baswedan (kedua kiri) saat Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia Partai NasDem di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai NasDem resmi mengusung Anies Baswedan maju jadi capres untuk Pemilu 2024./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Aisah Putri Budiarti menilai pernyataan Surya Paloh yang siap mundur jadi posisi ketua umum (ketum) NasDem malah akan menguntungkan partai tersebut.

Aisah mengatakan pernyataan Surya Paloh akan membawa setidaknya dua dampak positif secara tak langsung kepada NasDem. Pertama, NasDem akan coba berupaya jadi representasi yang dipercaya publik.

“Partai akan membuat program kerja yang pro-rakyat agar menarik perhatian dan dukungan pemilih pemilu agar berbeda dengan partai lain sehingga tidak hanya sekedar menyusun program kerja normatif saja,” ujar Aisah kepada Bisnis, Sabtu (12/11/2022).

Kedua, lanjutnya, NasDem juga akan mulai mencari pengganti Surya Paloh yang tepat. Dengan begitu, NasDem akan terhindar dari personalisasi sosok Surya Paloh semata.

“Jika pemimpin gagal pada satu periode maka akan ada pergantian pemilihan pemimpin baru secara sehat sehingga terhindar dari personalisasi partai,” jelas Aisah.

Dia berpendapat, pernyataan Surya merupakan sebuah strategi politik. Surya, menurut Aisah, ingin meyakinkan publik bahwa langkahnya memilih Anies Baswedan sebagai calon presiden usungan NasDem sudah tepat.

Tak sampai situ, Aisah melihat Surya ingin menunjukkan bahwa dirinya merupakan pimpinan partai yang bertanggung jawab. Dengan begitu, simpati publik makin tinggi ke dirinya dan NasDem. Dalam konteks ini, dia mengatakan pernyataan Surya patut dicontoh para pimpinan partai politik yang lain.

“Patut dicontoh karena menunjukkan dirinya bertanggungjawab bekerja maksimal untuk partai dan berani mengambil posisi mundur jika gagal membawa partainya menjadi lebih baik ke depannya,” ungkap Aisah.

Seperti diberitakan sebelumnya, Surya Paloh mengumumkan dirinya akan mundur dari pimpinan tertinggi partai jika perolehan suara NasDem turun pada Pemilu 2024.

Surya mengatakan dirinya sudah tak layak lagi memimpin NasDem jika partai yang dia besarkan tersebut gagal memperoleh suara yang lebih besar dari Pemilu 2019.

"Ini boleh kalian catat, jangan kan menurun atau tidak lulus parliamentary threshold, tidak ada tambahan angka kursi parlemen satu pun itu, artinya nahkoda yang berbicara ini sudah tidak layak lagi memimpin NasDem," ujar Surya kepada awak media di Jakarta Convention Center, Jumat (11/11/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper