Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong generasi muda di Asean untuk melakukan percepatan terhadap transformasi digital dan ekonomi hijau.
Alasannya adalah sebanyak 33 persen dari populasi Asean atau sekitar 225 juta orang adalah generasi muda sehingga menjadi keuntungan demografi. Dengan demikian, kata Jokowi, kelebihan itu harus dikapitalisasi sehingga wilayah Asia Tenggara dapat menjadi epicentrum of growth.
Hal tersebut disampaikannya saat menyampaikan dua poin penting untuk mencapai hal tersebut pada pertemuan pemimpin Asean dengan Asean Youth di Hotel Sokha, Kamis (10/11) di sela penyelenggaraan KTT Asean di Phnom Penh, Kamboja.
“Pertama generasi muda Asean harus menjadi bagian penting dari transformasi digital. Sebagai digital native, kaum milenial dan Gen-Z adalah pendorong penting untuk percepatan transformasi digital,” kata Jokowi melalui keterangan resmi, Kamis (10/11/2022).
Jokowi melanjutkan, hingga tahun lalu Asean telah memiliki 35 Unicorn, bahkan disebutnya startup di Asia Tenggara yang digawangi anak-anak muda telah menghasilkan US$8,2 miliar pada 2020.
“Hanya dengan percepatan transformasi digital, maka Asean akan cepat lakukan lompatan besar menjadi negara maju,” katanya.
Baca Juga
Poin kedua, Kepala Negara menyampaikan peran generasi muda dalam memperkuat ekonomi hijau. Ekonomi kawasan saat ini menurutnya, harus bangkit lebih kuat dan harus menjadi titik balik bagi pembangunan ekonomi hijau.
“Pembangunan rendah karbon dan berkelanjutan adalah ekonomi masa depan. Pemuda Asean harus menjadi garda terdepan dalam mengusung ekonomi masa depan untuk kawasan yang lebih baik,” imbuhnya.
Jokowi berharap, pemuda Asean dapat menjadi pemimpin perubahan karena partisipasi aktifnya akan menentukan masa depan Asean.