Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRIN Kukuhkan Empat Profesor Riset

Majelis Profesor Riset mengukuhkan empat orang peneliti yang ada di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 
Majelis Profesor Riset mengukuhkan empat orang peneliti yang ada di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Rabu (28/9/2022).   Keempatnya adalah: Anang Hari Kristanto dari Organisasi Riset (OR) Hayati dan Lingkungan, Angela Mariana Lusiastuti dan Dina Bisara dari OR Kesehatan, serta Erni Budiwanti dari OR Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora./Istimewa
Majelis Profesor Riset mengukuhkan empat orang peneliti yang ada di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Rabu (28/9/2022). Keempatnya adalah: Anang Hari Kristanto dari Organisasi Riset (OR) Hayati dan Lingkungan, Angela Mariana Lusiastuti dan Dina Bisara dari OR Kesehatan, serta Erni Budiwanti dari OR Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora./Istimewa
Bisnis.com, JAKARTA - Majelis Profesor Riset mengukuhkan empat orang peneliti yang ada di lingkungan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Rabu (28/9/2022). 
 
Keempatnya adalah: Anang Hari Kristanto dari Organisasi Riset (OR) Hayati dan Lingkungan, Angela Mariana Lusiastuti dan Dina Bisara dari OR Kesehatan, serta Erni Budiwanti dari OR Ilmu Pengetahuan Sosial Humaniora. 
 
Dalam agenda pengukuhan tersebut, keempat profesor riset juga turut memaparkan orasi di bidangnya masing-masing. 
 
Profesor ke-638, Anang Hari Kristanto, yang merupakan pakar dalam bidang Pemuliaan Genetika tersebut menjelaskan tentang sejumlah proses domestikasi ikan air tawar asli Indonesia yang merupakan langkah periset untuk dapat menghasilkan berbagai jenis ikan budidaya dengan kualitas terbaik. 
 
Sementara itu, profesor ke-639, Angela Mariana Lusiastuti, pakar Bidang Kesehatan Ikan dan Lingkungan dalam orasinya menjelaskan tentang inovasi vaksin yang dapat digunakan dalam budidaya ikan air tawar. Menurut Angela, penggunaan vaksin pada budidaya ikan air tawar ternyata mampu meningkatkan sintasan ikan hingga lebih dari 10 persen. 
 
Profesor ke-640, Dina Bisara, pakar Bidang Kesehatan Masyarakat, dalam orasinya itu menyampaikan tentang hasil orasi berupa foto toraks dan tes cepat molekuler (TCM) yang dinyatakan dapat meningkatkan penemuan kasus TBC. 
 
Kombinasi skrining gejala dan foto toraks disebutkan mampu meningkatkan penemuan kasus TBC. Dengan adanya peningkatan penemuan kasus tersebut, maka hal ini dapat mengurangi penularan TBC yang ditemukan di masyarakat. 
 
Terakhir, profesor ke-641, Erni Budiwanti yang merupakan pakar Bidang Antropologi Agama membahas tentang cara pengelolaan keberagaman agama dalam lingkup publik. Menurut Erni, keragaman dan kesatuan masih menjadi isu utama dari negara pluralistik seperti Indonesia. 
 
"Konflik yang mengatasnamakan agama sebagai bagian dinamika keberagaman. Oleh karena itu ruang publik dalam masyarakat idealnya merepresentasikan koeksistensi damai," jelas Erni dalam agenda Orasi Pengukuhan Profesor Riset BRIN, Rabu (28/9/2022). 
 
Di sisi lain, Plt. Sekretaris Utama BRIN Nur Tri Aries Suestiningtyas menerangkan bahwa profesor riset adalah gelar tertinggi yang dapat diraih oleh seorang periset. Maka dari itu, dia menilai bahwa gelar tersebut menjadi amanah tambahan bagi tiap profesor riset yang baru saja dikukuhkan. 
 
"Gelar ini memberikan amanah tambahan yang tidak ringan kepada yang telah dikukuhkan para profesor riset. Mereka memiliki tanggung jawab besar, tak hanya untuk diri sendiri namun juga bagi kelompok-kelompok risetnya," kata Suestiningtyas dalam agenda yang sama, Rabu (28/9/2022). 
 
Menurut Suestiningtyas, dengan dikukuhkannya empat profesor riset baru ini diharapkan dapat menjadi perwujudan BRIN dalam meneroboskan berbagai inovasi di bidang riset dan penelitian. 
 
Tak hanya itu, pengukuhan terhadap keempat profesor riset di lingkungan BRIN tersebut juga menjadi bukti bahwa lembaga yang dikepalai oleh Laksana Tri Handoko itu telah memiliki kesinambungan kaderisasi periset yang baik. Kesinambungan kaderisasi periset itu tentunya dapat mendukung BRIN untuk dapat terus mencipatkan karya-karya nasional maupun internasional. 
 
"Kaderisasi ini penting untuk kita terus bisa menghasilkan hasil riset yang berkualitas. Hal ini tentu harus terus dikembangkan untuk dapat mendukung keberlangsungan pembangunan nasional Indonesia," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper