Fatwa dan Janji Hadiah
Beberapa petualangan dalam buku ini menggambarkan seorang tokoh yang dimodelkan pada Nabi Muhammad dan menggambarkan dirinya dan transkripsi Alquran dengan cara yang kontroversial, sehingga menuai kritik dari para pemimpin komunitas muslim di Inggris.
Umat Islam mengecam novel itu sebagai bentuk dari penistaan agama.
Demonstrasi publik menentang buku tersebut menyebar ke Pakistan pada Januari 1989. Pada 14 Februari 1989 pemimpin spiritual revolusioner Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini, secara terbuka mengutuk buku tersebut dan mengeluarkan fatwa (pendapat hukum) terhadap Rushdie.
Khomeini bahkan berjanji akan memberi hadiah kepada siapa saja yang akan mengeksekusi Rushdie.
Gara-gara hal itu, Salman Rushdie bersembunyi di bawah perlindungan Scotland Yard. Walaupun terkadang muncul secara tak terduga, dan terkadang di negara lain, dia terpaksa membatasi pergerakannya.