Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dinyatakan positif Covid-19 untuk kedua kalinya. Dokter kepresidenan Kevin O’Connor menyebut bahwa hal tersebut merupakan contoh dari kasus rebound positivity atau kekambuhan yang muncul setelah perawatan menggunakan obat antivirus Paxlovid.
“Mengingat kasus positif rebound yang kami laporkan kemarin, kami tetap melanjutkan pemantauan harian. Pagi ini, tidak mengejutkan bahwa tes antigen SARS CoV-2 tetap positif,” tulis O’Connor dalam keterangan resminya, dikutip dari whitehouse.gov, Senin (1/8/2022).
Untuk diketahui, Paxlovid merupakan jenis antivirus yang banyak digunakan dalam upaya pengobatan pasien Covid-19. Obat tersebut mampu mengurangi risiko rawat inap maupun kematian, terutama pada pasien lanjut usia, penderita penyakit kardiovaskular, dan penyakit syaraf.
Sesaat setelah Biden dinyatakan positif Covid-19 untuk kedua kalinya, O’Connor menyampaikan bahwa pihaknya kembali melakukan prosedur isolasi mandiri secara ketat kepada Presiden AS tersebut.
Sesuai arahan yang ditetapkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), pasien yang kembali positif setelah menjalani pengobatan dengan Paxlovid harus menjalani isolasi mandiri selama kurang lebih 5 hari dan mengenakan masker untuk total 10 hari setelah gejala rebound positivity teridentifikasi.
Sebelumnya, setelah menjalani isolasi mandiri dan menyelasaikan kursus terapi Paxlovid selama 8 hari, Biden telah dinyatakan negatif Covid-19 pada Rabu (27/7/2022).
Baca Juga
Setelah dinyatakan bebas dari Covid-19 pada Rabu (27/7/2022), dokter kepresidenan mengatakan bahwa Biden telah kembali menjalankan tugasnya secara penuh, namun dengan penyusunan jadwal yang jauh lebih ringan dari yang sebelumnya dijalani Biden.