Bisnis.com, JAKARTA – Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Mohammad Syahril menegaskan bahwa vaksinasi dosis ketiga atau booster pertama masih menjadi program prioritas.
Hal ini disampaikan Syahril sesaat setelah muncul wacana pemberian vaksin dosis keempat atau booster kedua yang tengah dipertimbangkan pemerintah.
“Ini untuk meluruskan bahwa program prioritas vaksin sekarang adalah tetap pemberian vaksin ketiga atau booster. Jadi prioritasnya adalah untuk meningkatkan cakupan vaksin dari dosis tersebut,” jelas Syahril kepada Bisnis, Minggu (24/7/2022).
Dia menegaskan, bahwa peningkatan cakupan vaksin dosis ketiga ini masih menjadi salah satu upaya pengendalian wabah yang diprioritaskan oleh Kemenkes. Pasalnya, vaksinasi dosis ketiga masih sangat efektif untuk meningkatkan imunitas pada tubuh manusia, yang berfungsi meringankan gejala-gejala yang muncul sesaat setelah seseorang dinyatakan telah terinfeksi Virus Corona.
Selain vaksinasi dosis ketiga tersebut, upaya pengendalian wabah Covid-19 adalah dengan pengetatan penerapan protokol kesehatan di kalangan masyarakat, yang selama beberapa waktu ke belakang sempat mengalami penurunan.
Syahril memastikan bahwa upaya tersebut juga menjadi kunci utama dari keberhasilan pemerintah untuk menurunkan serta mencegah penyebaran Covid-19 yang terjadi di lingkungan masyarakat Indonesia.
“Pengetatan penerapan protokol kesehatan ini menjadi salah satu hal yang harus kita tingkatkan kewaspadaannya. Dengan terus menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumuman, serta membatasi mobilitas, kita akan dapat menurunkan dan mencegah penularan,” tutur Syahril.
Penerima Booster
Merujuk pada data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 hingga Minggu (24/7/2022), penerima vaksin dosis ketiga ini baru memenuhi 26,20 persen dari total cakupan vaksinasi nasional yang sebelumnya telah ditetapkan pemerintah yaitu sebanyak 208.265.720 penduduk secara total.
Angka tersebut menandakan bahwa cakupan vaksinasi dosis ketiga di Indonesia belum juga dapat memenuhi standar yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu sebesar 50 persen dari total penduduk yang dimiliki oleh masing-masing negara.
“Cakupan vaksinasi booster sampai saat ini masih di bawah standar WHO, jadi memang program prioritas kita saat ini adalah meningkatkan cakupan tersebut agar standar 50 persen dari WHO dapat kita penuhi. Dengan ini, kita bisa meningkatkan kemampuan pengendalian Covid-19 di Indonesia,” tegas Syahril.
Sementara itu, untuk cakupan vaksinasi dosis pertama menjangkau 202.197.732 penduduk Indonesia. Dengan demikian, vaksin dosis pertama ini telah diberikan kepada 97,08 persen dari total masyarakat yang menjadi sasaran vaksinasi.
Untuk capaian vaksinasi dosis kedua hingga Minggu (24/7/2022) sebesar 169.817.932 penduduk atau setara dengan 81,53 persen dari total target nasional yang ditetapkan pemerintah.