Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Update Perang Rusia vs Ukraina: Rusia Rugi selama Operasi Khusus

Jubir Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan kerugian pasukannya selama operasi militer khusus di Ukraina.
Lambang Z yang ada di tank milik pasukan Rusia yang digunakan untuk menyerang Ukraina/NDTV
Lambang Z yang ada di tank milik pasukan Rusia yang digunakan untuk menyerang Ukraina/NDTV

Bisnis.com, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov menyebut pasukan Rusia rugi selama menjalankan operasi militer khusus di Ukraina.

"Tentara Rusia menunjukkan keberanian dan kepahlawanan selama operasi militer khusus. Tapi, sayangnya, ada yang tewas dan terluka di antara mereka," kata Igor dikutip dari TASS, Selasa (28/6/2022).

Dia mengakui bahwa kerugian Rusia jauh lebih kecil daripada kerugian yang dirasakan pasukan Ukraina dan nasionalis lainnya. Kerugian yang dimaksud pihak Rusia dalam hal ini yaitu sejumlah pasukan mereka yang diduga telah ditahan oleh Nazi Ukraina.

"Kami tahu bagaimana Nazi Ukraina memperlakukan beberapa prajurit Rusia yang telah ditawan. Kami melihat bahwa mereka menggunakan siksaan yang sama seperti Nazi Jerman selama perang patriotik," lanjutnya.

Dilansir TASS, Rusia bersumpah pasukan militernya akan memperlakukan pasukan Ukraina yang menyerah dengan cara manusiawi.

"Kami bersumpah kepada rakyat Ukraina, semua orang yang menyerahkan senjata dan menghentikan perlawanan akan dibebaskan kepada keluarga mereka," ungkapnya.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan dalam pidato yang disiarkan pada Kamis (23/6/2022), bahwa dia akan melakukan operasi militer khusus untuk melindungi orang-orang yang menderita akibat pelecehan dan genosida oleh rezim Kiev selama delapan tahun.

Dia juga menekankan bahwa rencana penyerangan bukan untuk menduduki wilayah Ukraina melainkan untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina.

Lebih lanjut, Kementerian Pertahanan Rusia juga meyakinkan bahwa pasukan Rusia tidak menargetkan kota-kota Ukraina, tetapi terbatas pada operasi penyerangan dan melumpuhkan infrastruktur militer Ukraina. Tidak ada ancaman apapun terhadap penduduk sipil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper