Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Badai PHK di Startup, Ini Tanggapan Menkominfo

Pertumbuhan industri startup harus didampingi beragam unsur pendukung mulai dari pendanaan dan ketersediaan rantai pasok yang memadai.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan paparannya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR tentang perkembangan persiapan pelaksanaan digitalisasi penyiaran (ASO) di komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (16/11/2021)./Antararnrn
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyampaikan paparannya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi I DPR tentang perkembangan persiapan pelaksanaan digitalisasi penyiaran (ASO) di komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (16/11/2021)./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate turut angkat bicara mengenai gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi di sejumlah perusahaan rintisan (startup). 

Johnny menilai bahwa berdasarkan analisis pertumbuhan industri startup harus didampingi beragam unsur pendukung. Unsur pendukung yang dimaksud seperti pendanaan, ketersediaan rantai pasok yang memadai, hingga sisi logistik yang lancer.

“Ini perlu ada sehingga produk bisnis dapat tersalurkan dengan baik kepada para konsumen agar startup dapat berkembang,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (5/6/2022)

Lebih lanjut, dia mengatakan gelombang PHK yang terjadi para startup merupakan fenomena yang wajar terjadi, sebab layaknya industri bisnis lainnya akan menghadapi proses seleksi secara natural. 

Menurutnya, hal tersebut menjadi acuan bagi pelaku startup selanjutnya bahwa bisnis yang terkonsep dengan baik, unik, dan relevan akan terus bertumbuh serta mendapatkan pangsa pasar yang baik.

"Sebaliknya, bisnis yang masih berusaha membentuk konsep yang baik, harus melakukan beragam penyesuaian agar dapat survive di era kompetisi digital yang selalu berkembang," katanya.

Penyebabnya, dia menegaskan apabila suatu bisnis tidak berhasil melakukan penyesuaian secara substansial, maka banyak tantangan yang akan sulit dihadapi, termasuk salah satunya berdampak pada pengurangan karyawan.

Hal tersebut dikarenakan sifat bisnis digital berbasis kreativitas dan inovasi, di mana kehadiran startup diharapkan bisa menjawab kebutuhan pasar serta mendorong produktivitas konsumennya melalui produk atau layanan yang diciptakan.

"Oleh sebab itu, kami mendorong para founders agar makin jeli dalam melaksanakan bisnisnya, di mana didukung dengan jiwa entrepreneurship dan kemampuan inovasi yang tinggi,” katanya.

Johnny melanjutkan, gelombang ini dapat memberikan kesempatan bagi pelaku startup agar dapat menghadapi berbagai tantangan bisnis kedepannya sehingga terus berkembang dan menjadi penggerak roda perekonomian bangsa. 

Di saat yang bersamaan, dia menegaskan bahwa Pemerintah akan selalu hadir dan terus mendorong pembangunan infrastruktur TIK sebagai enabler pertumbuhan ekonomi digital nasional.

Sekadar informasi baru-baru ini sejumlah startup di Indonesia mengalami gelombang PHK dalam waktu bersamaan, seperti LinkAja, Zenius, SiCepat, Zenius hingga JD.ID

"Kami meyakini bahwa rekan-rekan founder startup pasti memiliki intuisi bisnis, baik strategi dari sisi pengembangan pembiayaan domestik maupun internasional. Namun tentunya kesuksesan suatu bisnis harus didukung oleh persiapan yang matang," pungkas Johnny. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper