Bisnis.com, JAKARTA - Nama mantan Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti ramai diperbincangkan setelah ditangkap dalam operasi tangkap tangan (OTT) KPK, Kamis (2/6/2022).
Dia diduga terlibat dalam kasus suap perizinan bersama beberapa pihak lain.
Berikut profil lengkap Haryadi Suyuti:
Berdasarkan data dari situs walikota.jogjakarta.go.id, yang dikutip Jumat (3/6/2022), Haryadi menjabat selama dua periode. Periode pertama, sejak 20 Desember 2011 sampai 20 Desember 2016 bersama dengan Imam Priyono.
Sosoknya terpilih kembali menduduki kursi Wali Kota Yogyakarta untuk periode kedua dengan masa jabatan 22 Mei 2017 sampai 22 Mei 2022 bersama Heroe Poerwadi.
Bahkan, sebelum menjadi wali kota dua periode berturut-turut, diketahui dirinya juga pernah menjabat sebagai Wakil Wali Kota Yogyakarta di era Herry Zudianto pada 2001-2006.
Suami dari Tri Kirana Muslidatun ini lahir di Yogyakarta pada 9 Februari 1964.
Baca Juga
Dia merupakan lulusan sarjana Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada tahun 1989 dari jurusan Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol).
Selepas dari pendidikan sarjana, dia memulai kariernya di PT Bank Sampoerna International (Sampoerna Group) Jakarta sebagai Tenaga Management Trainee pada tahun 1990-1991. Dia juga pernah ditempatkan di PT Finance Corpindonusa (Sampoerna Group) Jakarta di tahun 1991-2000.
Kariernya berlanjut sebagai Direktur Coorporate and Government Relations di PT Finance Corpindonusa (Anggota BEJ & BES) Sampoerna Group, Jakarta.
Haryadi tercatat sebagai anggota Komite Audit PT Indofarma (Persero) Tbk pada 2003 dan Coorporate Secretary BOD non Dierectorat PT Indofarma (Persero).
Haryadi dikenal juga sebagai politikus Partai Golkar. Sebelum terjun di dunia politik, dia sempat menjabat sebagai Ketua Muhammadiyah Daerah Serang tahun 1965-1969.
Pada tahun 1996-1997, dia menjabat Ketua Dewan Pengawas Baitul Mal Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah.
Riwayat jabatannya tak berhenti di sana, dia pernah menjadi anggota Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY tahun 2006-2014.
Kemudian, t tahun 2010 ia merupakan Kepala Bidang III Kepanitian Muktamar I Abad Muhammadiyah.