Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan militer Rusia kembali melakukan serangannya secara lebih intensif pada Invasi yang dilancarkan di hari Ke-91, mereka berhasil melancarkan serangan hebat ke Donbas, Ukraina pada Selasa (24/5/2022).
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengatakan bahwa gempuran Rusia di Donbas adalah serangan terbesar yang pernah terjadi di tanah Eropa sejak Perang Dunia II Berakhir. Dirinya juga menghimbau para sekutu untuk segera mengirimkan bala bantuan amunisi untuk negaranya.
“Serangan Rusia di Donbas adalah pertempuran kejam, yang terbesar di tanah Eropa sejak Perang Dunia II. Saya mendesak sekutu untuk mempercepat pengiriman senjata dan amunisi,” tegasnya.
Seruan tersebut disampaikan Kuleba setelah Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan sekitar 20 negara akan mengirim paket bantuan ke Ukraina.
“Banyak negara menyumbangkan amunisi artileri yang sangat dibutuhkan, sistem pertahanan pantai, tank, kendaraan lapis baja dan lainnya,” jelas Austin pada awak media.
Dilansir dari The Guardian, Rabu (25/5/2022), negara beruang merah itu meningkatkan intensitas operasinya guna mengepung kota Severodonetsk, Lyschansk, dan Rubizhne untuk menempatkan seluruh oblast Luhansk di bawah pendudukan Rusia.
Gubernur Luhansk, Serhiy Gaidai mengatakan bahwa intensitas kebakaran di kota Severodonetsk dilaporkan kian meningkat dan berdampak pada sekitar 15.000 penduduk yang tinggal disana.
"Intensitas kebakaran di Severodonetsk telah meningkat beberapa kali; mereka (Rusia) menghancurkan Severodonetsk,” tandasnya.
Disamping itu, runtuhnya apartemen di kota Mariupol, Ukraina dilaporkan merenggut lebih dari 200 korban jiwa.
Petro Andryushchenko selaku penasehat walikota Mariupol mengatakan bahwa para pekerja berhasil menemukan jasad para korban saat menggali ruang bawah tanah.
Tak hanya warga sipil, Ukraina juga berhasil mengumpulkan jasad para anggota tentara Rusia yang gugur di medan perang.