Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Eks Pimpinan KPK: Ramadan Momentum Penting Berantas Korupsi

Eks Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja membeberkan 3 gagasan pemberantasan korupsi.
Dewi Fadhilah Soemanagara
Dewi Fadhilah Soemanagara - Bisnis.com 06 Mei 2022  |  16:10 WIB
Eks Pimpinan KPK: Ramadan Momentum Penting Berantas Korupsi
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja menjenguk Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (23/1/2015). - Antara/Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA – Eks Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja menjelaskan 3 gagasan penting dalam upaya pemberantasan korupsi. Gerakan agama, terutama di tengah momentum ramadan dan lebaran, dinilainya punya peran penting.

Adnan menilai korupsi merupakan persoalan integritas dalam diri menyangkut prinsip-prinsip hidup. Momentum ramadan dan lebaran 2022 dinilainya bisa menjadi ajang memperbaiki diri, terlebih masyarakat lebih tawadhu selama bulan suci.

“Dalam konteks korupsi, semestinya momentum ini digunakan untuk memperbaiki intergritas, setidaknya mengurangi perilaku korupsi. Sayangnya tidak ada gerakan kesitu, melalui MUI kah, dewan masjid kah, untuk sama-sama membangun semangat itu,” ujar Adnan, dikutip dari kanal Youtube Satu Visi Utama Jumat (6/5/2022).

Ada tiga gagasan yang dipaparkan oleh Adnan. Pertama, adanya narasi berupa imbauan dari pemuka agama seperti khatib masjid yang dapat memperkuat integritas dan mencegah korupsi.

“Jadi perlu didukung oleh banyak narasi, sehingga imam masjid punya bacaan standar [ketika salat Jumat] ada imbauan berupa satu ayat Al Quran yang dibaca oleh seluruh khatib. Ketika itu terjadi, secara sistemik sudah ada pencegahan korupsi. Sayangnya ini belum terjadi.” 

Kedua, pernyataan bahwa harta yang digunakan untuk zakat atau sedekah di masjid adalah harta yang bersih dan bebas korupsi. Ketika sistem ini telah dibangun, lanjut Adnan, maka masyarakat akan memiliki integritas yang lebih kuat.

“Ketika ini menjadi gerakan nasional maka akan tumbuh kesadaran masyarakat untuk tidak korupsi,” sambungnya.

Ketiga, adanya forum pertaubatan oleh mantan koruptor. Adnan mengakui, tidak banyak mantan koruptor yang menyatakan pertaubatan kepada publik.

Dirinya salut dengan Angelina Sondakh. Perempuan yang menghabiskan satu dekade di balik jeruji besi akibat korupsi tersebut mulai santer di media sosial, membagikan pengalamannya usai menjalani hukuman kasus tipikor sejak April 2012.

“Yang saya salut adalah Angelina Sondakh, tidak banyak yang melakukan pertaubatan seperti itu. Ini adalah sesuatu yang bisa menggebrak secara nasional,” tutup Adnan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

KPK korupsi lebaran Ramadan
Editor : Herdanang Ahmad Fauzan

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top