Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eks Pimpinan KPK: Ramadan Momentum Penting Berantas Korupsi

Eks Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja membeberkan 3 gagasan pemberantasan korupsi.
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja menjenguk Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (23/1/2015)./Antara-Reno Esnir
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja menjenguk Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (23/1/2015)./Antara-Reno Esnir

Bisnis.com, JAKARTA – Eks Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Adnan Pandu Praja menjelaskan 3 gagasan penting dalam upaya pemberantasan korupsi. Gerakan agama, terutama di tengah momentum ramadan dan lebaran, dinilainya punya peran penting.

Adnan menilai korupsi merupakan persoalan integritas dalam diri menyangkut prinsip-prinsip hidup. Momentum ramadan dan lebaran 2022 dinilainya bisa menjadi ajang memperbaiki diri, terlebih masyarakat lebih tawadhu selama bulan suci.

“Dalam konteks korupsi, semestinya momentum ini digunakan untuk memperbaiki intergritas, setidaknya mengurangi perilaku korupsi. Sayangnya tidak ada gerakan kesitu, melalui MUI kah, dewan masjid kah, untuk sama-sama membangun semangat itu,” ujar Adnan, dikutip dari kanal Youtube Satu Visi Utama Jumat (6/5/2022).

Ada tiga gagasan yang dipaparkan oleh Adnan. Pertama, adanya narasi berupa imbauan dari pemuka agama seperti khatib masjid yang dapat memperkuat integritas dan mencegah korupsi.

“Jadi perlu didukung oleh banyak narasi, sehingga imam masjid punya bacaan standar [ketika salat Jumat] ada imbauan berupa satu ayat Al Quran yang dibaca oleh seluruh khatib. Ketika itu terjadi, secara sistemik sudah ada pencegahan korupsi. Sayangnya ini belum terjadi.” 

Kedua, pernyataan bahwa harta yang digunakan untuk zakat atau sedekah di masjid adalah harta yang bersih dan bebas korupsi. Ketika sistem ini telah dibangun, lanjut Adnan, maka masyarakat akan memiliki integritas yang lebih kuat.

“Ketika ini menjadi gerakan nasional maka akan tumbuh kesadaran masyarakat untuk tidak korupsi,” sambungnya.

Ketiga, adanya forum pertaubatan oleh mantan koruptor. Adnan mengakui, tidak banyak mantan koruptor yang menyatakan pertaubatan kepada publik.

Dirinya salut dengan Angelina Sondakh. Perempuan yang menghabiskan satu dekade di balik jeruji besi akibat korupsi tersebut mulai santer di media sosial, membagikan pengalamannya usai menjalani hukuman kasus tipikor sejak April 2012.

“Yang saya salut adalah Angelina Sondakh, tidak banyak yang melakukan pertaubatan seperti itu. Ini adalah sesuatu yang bisa menggebrak secara nasional,” tutup Adnan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper