Gejala
Infeksi Saluran Kencing
Infeksi saluran kencing (ISK) bisa disebabkan oleh infeksi virus, termasuk adenovirus. Gejala khas dari penyakit ini adalah sering buang air kecil, nyeri saat buang air kecil, hingga kencing disertai darah.
Gastroenteritis
Gastroenteritis pada anak bisa disebabkan oleh infeksi virus. Penyakit ini menyebabkan Si Kecil mengalami diare, mual dan muntah, demam, sakit kepala, hingga kram perut. Pada kondisi yang parah, penyakit ini bisa menyebabkan dehidrasi karena diare.
Jika muncul gejala dehidrasi, sebaiknya segera bawa anak ke rumah sakit terdekat. Penanganan medis mungkin dibutuhkan untuk menghindari risiko berbahaya.
Gejala
Seperti diberitakan, tiga pasien anak yang meninggal di RSCM merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.
Gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.
Saat ini, Kementerian Kesehatan RI sedang berupaya untuk melakukan investigasi penyebab kejadian hepatitis akut ini melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.
Dinas kesehatan Provinsi DKI Jakarta sedang melakukan penyelidikan epidemiologi lebih lanjut.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, jika anak-anak memiliki gejala kuning, sakit perut, muntah-muntah dan diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, penurunan kesadaran agar segera memeriksakan anak ke fasilitas layanan kesehatan terdekat, tutur Nadia.
Sejak secara resmi dipublikasikan sebagai KLB oleh WHO, jumlah laporan terus bertambah, tercatat lebih dari 170 kasus dilaporkan oleh lebih dari 12 negara.
WHO pertama kali menerima laporan pada 5 April 2022 dari Inggris Raya mengenai 10 kasus hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya (acute hepatitis of unknown aetiology ) pada anak-anak usia 11 bulan-5 tahun pada periode Januari hingga Maret 2022 di Skotlandia Tengah.
Kisaran kasus terjadi pada anak usia 1 bulan sampai dengan 16 tahun. Tujuh belas anak di antaranya (10 persen) memerlukan transplantasi hati, dan 1 kasus dilaporkan meninggal.
Gejala klinis pada kasus yang teridentifikasi adalah hepatitis akut dengan peningkatan enzim hati, sindrom jaundice (penyakit kuning) akut, dan gejala gastrointestinal (nyeri abdomen, diare dan muntah-muntah).
Sebagian besar kasus tidak ditemukan adanya gejala demam.