Bisnis.com, JAKARTA – Salat Tasbih merupakan salat sunnah yang dianjurkan para ulama. Di Indonesia, salat sunnah ini dilakukkan saat 10 hari terakhir Ramadan atau saat malam Lailatul Qadar.
Mengutip dari Nu.or.id pada Senin (25/4/2022), waktu pelaksanaan salat tasbih lebih fleksibel karena bisa dilakukkan siang atau malam. Menurut Imam Nawawi, salat tasbih siang dan malam ini memiliki perbedaan teknis pelaksanaannya.
Jika malam hari dilakukkan dengan dua rakaat yang berpisah dengan masing-masing satu salam, berbeda dengan pelaksanaan pada siang hari salat tasbih dilakukkan dengan dua rakaat dengan satu salam atau langsung empat rakaat satu salam.
Hal ini tercantum dalam kitab Al-Adzkâr yang berbunyi:
Artinya:
“Bila shalat dilakukan di malam hari maka lebih kusukai bila bersalam dalam dua rakaat. Namun bila di siang hari maka bila mau bersalam (pada dua rakaat) dan bila mau maka tidak bersalam (di dua rakaat).”
Lalu, untuk salat tasbih ini juga memiliki tata cara yang berbeda dengan salat sunnah lainnya, seperti dalam salat tasbih ini memiliki bacaan kalimat thayibah dalam jumlah tertentu.
Nah, untuk lebih jelasnya berikut pelaksanaan salat tasbih yang bersumber dari Ibnu Hajar dalam kitab Al-Minhâjul Qawîm.Niat
Bacaan Niat Salat Tasbih
Niat Salat Tasbih empat rakaat dengan satu kali salam
Ushalli sunnat tasbihi arba‘a rak‘atin lillahi ta‘ala.
Artinya,
"Aku menyengaja salat sunah tasbih empat rakaat karena Allah Ta'ala."
Niat salat Tasbih empat rakaat dengan dua kali salam
Ushalli sunnat tasbihi rak‘ataini lillahi ta‘ala.
Artinya,
"Aku menyengaja sembahyang sunnah tasbih dua rakaat karena Allah SWT."
Tata Cara Salat Tasbih
Setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya, sebelum ruku’ terlebih dahulu membaca kalimat subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar (selanjutnya kalimat ini disebut tasbih) sebanyak 15 kali. Setelah itu baru kemudian melakukan ruku’.
- Pada saat ruku’ sebelum bangun untuk i’tidal terlebih dahulu membaca tasbih sebanyak 10 kali. Setelah itu baru kemudian bangun untuk i’tidal.
- Pada saat i’tidal sebelum turun untuk sujud terlebih dahulu membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru kemudian sujud.
- Pada saat sujud yang pertama sebelum bangun membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru kemudian bangun untuk duduk.
- Pada saat duduk di antara dua sujud sebelum melakukan sujud kedua membaca tasbih sebanyak 10 kali, baru kemudian melakukan sujud yang kedua.
- Pada saat sujud kedua sebelum bangun membaca tasbih sebanyak 10 kali.
- Setelah sujud yang kedua tidak langsung bangun untuk berdiri memulai rakaat yang kedua, namun terlebih dahulu duduk untuk membaca tasbih sebanyak 10 kali. Setelah itu barulah bangun untuk berdiri kembali memulai rakaat yang kedua.