Bisnis.com, JAKARTA - Penjaga pantai Jepang mengatakan telah menemukan empat orang dari kapal wisata yang hilang dengan 26 orang awak dan penumpang di perairan utara Jepang yang bersuhu dingin.
Tiga orang ditemukan oleh helikopter polisi di dekat ujung Semenanjung Shiretoko, Minggu pagi, kata penjaga pantai. Sedangkan yang keempat ditemukan oleh pesawat penjaga pantai di daerah yang sama sekitar 30 menit kemudian. Hanya saja belum diketahui apakah keempatnya masih hidup.
Belum diketahui kondisi keempat orang tersebut dan tidak jelas apakah mereka berada di darat atau masih di laut saat ditemukan.
"Mereka sedang diangkut untuk mencari perawatan medis," kata juru bicara penjaga pantai seperti dikutip Aljazeera.com, Minggu (24/4). Sedangkan rincian lainnya belum jelas.
Televisi publik NHK menyatakan keempat orang itu tidak sadarkan diri. Rekaman di NHK menunjukkan salah satu orang yang diselamatkan tiba dengan helikopter dan dipindahkan ke ambulans dengan menggunakan tandu. Sementara itu, tim penyelamat membawa penutup plastik biru untuk privasi.
Foto tak bertanggal yang dirilis oleh Jiji Press pada 23 April 2022 dan diambil dari situs web operator Shiretoko Tour Boat menunjukkan perahu wisata 'Kazu I' di prefektur Hokkaido.
Penyelamatan hari Minggu terjadi setelah hampir 19 jam pencarian intensif yang melibatkan enam kapal patroli, beberapa pesawat dan penyelam. Penjaga pantai mengatakan pencarian berlanjut hingga malam.
Kazu I membuat panggilan darurat pada sore hari Sabtu dengan menyatakan haluan kapal telah banjir dan mulai tenggelam dan miring saat melakukan perjalanan di lepas pantai barat Semenanjung Shiretoko dekat pulau utara Hokkaido, kata penjaga pantai.
Permintaan tolong itu terakhir terdengar sekitar dua jam kemudian, ketika menghubungi perusahaan operasinya untuk mengatakan kapal itu miring pada sudut 30 derajat, menurut kantor berita Kyodo.
"Awak kapal mengatakan mereka yang berada di dalam kapal mengenakan jaket pelampung. Ada 24 penumpang dan dua awak kapal. Sedangkan dua di antara penumpang adalah anak-anak," tulis Aljazeera.
Suhu laut rata-rata bulan April di Taman Nasional Shiretoko, yang ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO pada tahun 2005, hanya beberapa derajat di atas titik beku.